"Mungkin kamu ingat pertandingan ini di Juventus Stadium, Juve melawan Roma, dan kami kalah 3-2, dengan dua handball dari total enam belas handball, dan Juventus dihadiahi dua penalti, dan kami harus kalah dalam pertandingan tersebut," sambungnya.
"Jadi sam saja, baik di Cagliari maupun AS Roma, sistemnya sama saja, karena itu saya tidak menyukai Juventus, mereka memiliki tim yang sangat baik, mereka juga memiliki organisasi yang sangat baik, saya Juventus juga merupakan klub terbesar dalam sepuluh tahun terakhir di Italia," ucapnya.
Radja nainggolan mengutarakan opininya bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan wasit untuk memenangkan pertandingan, namun mereka menggunakannya.
Merespons pernyataan dari Radja Nainggolan, Mamat Alkatiri selaku host di podcast tersebut juga mengatakan hal yang sama, mengingat soal polemik handball tersebut.
Pemain berposisi sebagai gelandang tengah itu mengungkapkan bahwa pertandingan melawan Juventus sangat berarti baginya, karena jiwa kompetitif.
"Kemangannya adil, tapi sulit jika kamu mencoba untuk memenangkan pertandingan dan mengalahkan mereka, bagi saya sejujurnya yang paling penting, saya sangat kompetitif, saya menyukai untuk berkompetisi dengan pemain dari klub lain," ujarnya.
"Dan sepuluh tahun ke belakang, Juventus memenangkan sepuluh musim berturut-turut, bagi saya sangat penting untuk mengalahkan mereka daripada bergabung dengan Juventus dan menjadi juara liga dengan mudah," ungkapnya.
Load more