"Ndak ada parameter kenapa dia terpilih menjadi tim nasional. Dan 58 itulah yang saya bawa dan gagal," ungkapnya pada Helmy Yahya.
Lantas dari data tersebut, Indra melihat bahwa tim nasional tapi tidak menunjukkan ke-Indonesiannya.
"Dari data-data itu, saya melihat Tim Nasional kok ndak menunjukkan ke-Indonesiannya gitu," ungkap Indra Sjafri.
"Disitulah saya robah, karena memang gak dipecat, saya minta ke PSSI. Izinkan saya membangun tim sendiri, mencari pemain sendiri," ujarnya.
Kemudian ia mendapatkan problem baru yakni mencari pemain ideal adalah dari kompetisi, dan kala itu tidak ada kompetisi.
Dari situlah Indra Sjafri dikenal karena mencari pemain ke 34 provinsi di Indonesia selama 2 tahun.
"Maka terkenal lah waktu itu, saya mencari pemain ke-34 provinsi selama dua tahun. Dari provinsi ke provinsi, kabupaten ke kabupaten, sampai Atambua dan sampai Natuna," ungkapnya.
Load more