tvOnenews.com - Indonesia tak kekurangan talenta dalam dunia sepak bola, pasalnya ada beberapa pemain Timnas Indonesia yang sempat digadang-gadang jadi bintang.
Para pemain ini juga sempat menyandang gelar wonderkid dengan skill yang mumpuni. Akan tetapi, agaknya atribut wonderkid terkadang malah menjadi beban bagi para pemain muda itu.
Mereka yang digadang-gadang akan bersinar dengan Timnas Indonesia justru sebaliknya, karirnya kian meredup sebelum berkembang.
Salah satu contoh terbesarnya adalah Syamsir Alam yang disebut sebagai bakat muda paling menjanjikan saat itu.
Kecuali level timnas senior, Syamsir sudah pernah mengenyam seluruh level Timnas Indonesia, mulai dari U-11 hingga U-23.
Akan tetapi, Syamsir Alam banting setir menjadi publik figur pada 2016 dan sempat membintangi beberapa acara televisi nasional.
Selain Syamsir Alam, berikut adalah pemain Timnas Indonesia yang layu sebelum berkembang:
1. Oktovianus Maniani
Oktovianus Maniani menjadi sorotan pecinta sepak bola Tanah Air usai menampilkan permainan impresifnya bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 silam.
Akan tetapi, belum juga mekar, penampilan pemain asal Jayapura itu malah menurun.
Saat itu, usia Okto, masih 20 tahun dan nampaknya dia seolah terkena star syndrome dan mulai berulah.
Pada 2013, Oktovianus Maniani dipecat dari Timnas Indonesia oleh pelatih Luis Manuel Blanco.
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya mantan pemain Sriwijaya FC ini dianggap indisipliner mangkir dari latihan.
2. Yericho Christiantoko
Yericho Christiantoko pernah mengeyam pendidikan di Akademi Arema FC dan digadang-gadang bisa menjadi penerus bek kiri legendaris Indonesia, Aji Santoso.
Dengan bakatnya yang mumpuni, Yericho selalu memperkuat Timnas Indonesia level junior pada medio 2005-2008.
Karirnya juga kian berkembang saat mengikuti pelatnas jangka panjang SAD Uruguay pada 2008.
Tiga tahun berselang, pemain kelahiran 14 Januari 1992 itu dikontrak CS Vise pada 2011-2012 dan masuk skuad Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dengan prestasi medali perak.
Namun sayang, karir Yericho mulai melempem akibat cedera lutut parah di pentas kompetisi Divisi II Belgia.
Ia pun jarang turun lapangan dan akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Yericho kemudian bergabung dengan klub yang membinanya, Arema FC pada 2013.
Kabar terakhir, Yericho memperkuat Sriwijaya FC pada Liga 2 musim lalu. Belum ada informasi di mana ia bermain saat ini.
3. Yandi Sofyan Munawar
Yandi Sofyan gagal memikul ekspektasi besar terhadap karirnya di sepak bola Indonesia karena selalu berada di bawah bayang-bayang kakaknya, yakni Zaenal Arif.
Yandi Sofyan adalah bagian dari SAD Uruguay pada 2008 dan 2009. Ia sempat membela klub Belgia, CS Vise, pada 2011-2012 dan Arema FC pada 2012-2014 sebelum hijrah ke Persib Bandung pada 2014-2016.
Dari Persib, Yandi Sofyan hengkang ke Bali United. Namun, ia tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain hingga dilepas pada 2018.
Pada 2019, Yandi Sofyan menganggur karena tidak mendapatkan klub yang cocok untuknya. Pada awal tahun ini, penyerang berusia 28 tahun itu ditolak oleh Barito Putera.
4. Yongki Aribowo
Yongki Aribowo sempat jadi sensasi di eranya. Pada usia ke-20 atau tepatnya musim 2009/2020, penyerang asal Tulungagung, Jawa Timur ini telah memperkuat Persik Kediri di Indonesia Super League (ISL).
Bakat Yongki lantas tercium oleh Timnas Indonesia hingga kemudian dibawa ke SEA Games 2009 oleh timnas U-22 dan Piala AFF 2010 oleh timnas senior.
Saat itu, kisahnya mirip dengan Syamsir Alam dimana Yongki disebut-sebut sebagai penyerang masa depan Timnas Indonesia.
Namun, karier Yongki rupanya stagnan dan malah hobi berpindah-pindah hingga delapan tim sejak hengkang dari Persik pada 2010 lalu.
Sebagai pemain dengan gelar wonderkid di masanya, Yongki terbilang gagal memikul status tersebut dengan nihilnya prestasi di sepak bola Indonesia.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews
Load more