tvOnenews.com - Mantan bomber andalan Persib Bandung yang saat ini membela tim peserta Liga 2, Persela Lamongan blak-blakan ungkap kelemahan pemain Indonesia.
Dalam sebuah podcast, Herman Dzumafo Epandi mengungkapkan apa yang menurutnya jadi kelemahan dari banyak pemain muda di Indonesia.
Kendati demikian, Dzumafo juga mengaku jika dirinya saat ini sedang mengikuti kursus kepelatihan untuk mendapatkan lisensi sebagai seorang pelatih di Indonesia.
Melansir dari YouTube Sport77, Rabu (01/5/2024) berikut adalah suara hati Dzumafo yang ungkap kelemahan pemain sepak bola Indonesia.
Pada podcast tersebut, Dzumafo mengungkapkan jika dirinya sudah 15 tahun lebih bermain di sepak bola Indonesia.
Pemain berusia 44 tahun itu lantas mendapat pertanyaan tentang apa kelemahan dari para pemain sepak bola di Indonesia.
Hal tersebut menjadi pertanyaan lantaran Dzumafo masih aktif bermain sepak bola di level profesional hingga saat ini.
Dzumafo resmi bergabung dengan tim peserta Liga 2 yakni Persela Lamongan pada awal musim ini.
Sebelum bergabung dengan Persela Lamongan, pemain asal Kamerun itu pernah membela sejumlah klub besar di Indonesia.
PSPS Pekanbaru menjadi tim debutnya saat pertama kali datang ke Indonesia. Karirnya terus menanjak hingga dipercaya malang melintang membela sejumlah klub besar dan menjadi salah satu bomber tajam.
Sebagai informasi, Dzumafo pernah membela Arema Indonesia, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, Gresik United, Borneo FC, Bhayangkara FC, Dewa United, FC Bekasi City hingga Persib Bandung.
Dengan banyaknya pengalaman itu, Herman Dzumafo dinilai menilai apa yang jadi kekurangan dari para pemain muda di Indonesia.
Dzumafo kemudian mengatakan secara blak-blakan jika faktor kedisiplinan masih jadi kelemahan dari para pemain muda di Indonesia.
Kedisiplinan yang dimaksud yakni soal waktu istirahat, makan, serta gaya hidup para pemain muda Indonesia.
"Kekurangan pemain Indonesia disiplin, disiplin dalam artinya makan, gaya hidup disiplin di Indonesia awal-awal saya datang ini saya lihat Indonesia ini hampir mirip di kamerun dalam hal menghormati yang lebih tua," ungkap Dzumafo secara gamblang.
Herman Dzumafo Epandi ungkap kelemahan pemain Indonesia. Source: instagram @hermandzumafo99
"Tapi lama-lama saya sadar kalau ada yang melakukan itu karena terpaksa dengan kultur, bukan dari hati, disini rata-rata sekarang kebanyakan melakukan itu karena terpaksa," sambungnya menegaskan.
Tak hanya itu saja, Herman Dzumafo juga bahkan mengkritik perilaku-perilaku tidak disiplin dari para remaja di Indonesia salah satunya berani merokok di depan orang dewasa.
"Di Indonesia remaja udah berani ngerokok depan orang yang lebih dewasa dan ga ada yang tegur tapi kalo di Kamerun ga bisa kaya gitu," tegasnya blak-blakan.
Kemudian Dzumafo juga mengatakan jika kedisiplinan dalam menjaga makanan dari para pemain muda Indonesia masih kurang.
Hal ini lantaran kebiasaan seorang atlet makan nasi sebagai sarapan menurut Dzumafo bukan lah hal yang biasa dilakukan di Kamerun.
"Makanan juga disiplin kurang kalo disini, di sini kita tahun minyak-minyak. Jadi kalau makanan itu kan kita tahu sendiri sama disini kebanyakan 90% pas sarapan makan nasi," ujar Dzumafo.
"Kalo disana tidak mungkin sarapan nasi, kalo kami lebih sering sarapan sereal, susu, salad," sambungnya.
Dzumafo menekankan jika waktu istirahat yang cukup dan teratur pun sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh untuk seorang pemain sepak bola.
Beberapa faktor tersebut yang menurutnya sampai saat ini masih jadi kelemahan para pemain Indonesia di mata Dzumafo.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews
Load more