tvOnenews.com - Pecinta sepak bola Tanah Air tentu sudah tak asing lagi dengan sosok Cristian Gonzales. Pemain kelahiran Uruguay ini boleh dibilang sebagai pemain naturalisasi pertama.
Namun, fakta tersebut kurang tepat. Memang benar jika yang dimaksud adalah pemain naturalisasi pertama era 2000-an.
Namun jika kita berbicara tentang sejarah yang lebih luas, Gonzales bukanlah yang pertama. Lantas, siapa pemain naturalisasi pertama di Indonesia?
Pemain naturalisasi pertama di Indonesia adalah Arnold Wouter van der Vin, yang biasa disebut Van der Vin atau Nol.
Ia adalah pemain sepak bola Hindia Belanda tahun 1950-an. Van der Vin lahir di Semarang tetapi memiliki darah Belanda dari leluhurnya, memberikannya dua kewarganegaraan.
Van der Vin merupakan penjaga gawang yang berkarier di klub seperti Excelsior Surabaya, Juliana Medan, dan UMS Jakarta.
Pada era 1950-an, Van der Vin beberapa kali batal menjadi pemain timnas Indonesia karena status kewarganegaraannya yang belum tuntas.
Namun, akhirnya ia menjadi anggota tim nasional dan turut mencatat kemenangan timnas saat mengalahkan Hong Kong pada 27 Juli 1952 di Jakarta.
Pemain naturalisasi pertama di Indonesia adalah Arnold Wouter van der Vin, yang biasa disebut Van der Vin atau Nol.
Van der Vin juga memperkuat Persija Jakarta dan timnas Indonesia dalam pertandingan persahabatan melawan Yugoslavia pada 1953, serta membawa Persija menjuarai Kompetisi Perserikatan 1954.
Kembali ke era modern, Cristian Gonzales adalah sosok penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Gonzales memilih Indonesia sebagai Tanah Air pada November 2010 saat ia berstatus sebagai pemain Persib Bandung.
Ia adalah pemain naturalisasi pertama yang membela Pangeran Biru, julukan Persib.
Pemilik nama lengkap Cristian Gérard Alfaro Gonzáles ini lahir pada 30 Agustus 1976 di Montevideo, Uruguay, dan memulai karier sepak bolanya di klub Sud América di Uruguay.
Pada tahun 2003, Gonzales digaet PSM Makassar dan diboyong ke Indonesia. Selanjutnya, ia pindah ke Persik Kediri pada 2005 dan kemudian ke Persib Bandung pada 2009.
Saat di Persib inilah, Gonzales melakukan proses naturalisasi. Ia sudah berniat menjadi warga negara Indonesia sejak 2004.
Akan tetapi syarat naturalisasi mengharuskannya tidak bepergian ke luar negeri dalam kurun lima tahun.
Tantangan ini berat bagi Gonzales, terutama karena dua saudara kandungnya meninggal dunia selama periode itu.
Namun, ia rela tidak pulang demi memenuhi syarat naturalisasi, mengakui bahwa tahun-tahun tersebut adalah yang terberat baginya.
Setelah resmi menjadi WNI, Gonzales terus berkiprah di berbagai klub Indonesia.
Setelah tiga tahun di Persib, ia pindah ke Persisam Samarinda hingga 2013 sebelum akhirnya bergabung dengan Arema Cronus, tempat ia bertahan selama lima tahun.
Pada 2018, Gonzales sempat berpindah ke tiga klub: Madura United, PSS Sleman, dan PSIM Yogyakarta.
Pada Februari 2020, Gonzales tidak terikat dengan klub manapun hingga April 2021 ketika ia bergabung dengan RANS Nusantara FC, klub milik Raffi Ahmad.
Pada 8 September 2022, Gonzales kembali ke PSIM Yogyakarta dengan status pinjaman dari RANS Nusantara FC.
Proses naturalisasi Cristian Gonzales sendiri merupakan kisah menarik dan inspiratif bagi banyak pemain asing yang ingin memperkuat timnas Indonesia.
Kesuksesannya tidak hanya diukur dari kontribusinya di klub, tetapi juga dari bagaimana ia diterima dan mencintai Indonesia sebagai tanah airnya.
Gonzales menjadi ikon bagi pemain naturalisasi berikutnya, membuka jalan bagi banyak pemain asing lainnya untuk bergabung dengan timnas Indonesia.
Pemain naturalisasi memang memiliki sejarah panjang di Indonesia.
Dari era Van der Vin yang mengawali langkah ini hingga Cristian Gonzales yang memperbarui tren pada era modern, mereka memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Pemain seperti Gonzales menunjukkan bahwa naturalisasi bukan sekadar formalitas, tetapi juga tentang komitmen dan pengabdian kepada negara yang diwakili.
Dengan semakin banyaknya pemain naturalisasi berkualitas, masa depan sepak bola Indonesia diharapkan semakin cerah, membawa prestasi lebih tinggi di kancah internasional. (udn)
Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews
Load more