tvOnenews.com - Fans Garuda masih banyak yang mencari tahu, apakah para pemain mendapatkan gaji atau hanya uang saku saat berjuang membela Timnas Indonesia.
Pasalnya, pekerjaan para pemain berbeda dengan ketika membela klub yang harus bermain selama satu musim. Bila membela tim nasional, mereka hanya dipanggil untuk menjalani ajang tertentu.
Sebelum membahas Timnas Indonesia, kita akan mengungkap mengenai pendapatan para pemain top dunia saat membela tim nasional.
Shin Tae-yong pimpin latihan timnas Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab. Sumber: Antara.
Pada ajang Piala Dunia 2018 lalu, FIFA memberikan anggaran dengan total 400 juta dollar atau sekitar Rp5,9 triliun.
Uang itu diberikan kepada setiap peserta di fase grup hingga yang mampu lolos ke final. Prancis kala itu sukses meraih juara dan mendapat hadiah sebesar 38 juta dollar atau sekitar Rp566 miliar dari FIFA.
FIFA membebaskan federasi setiap negara untuk membagi uang hadiah kepada para pemain.
Kylian Mbappe pernah dilaporkan mendapat 17 ribu paun atau sekitar 340 juta rupiah per pertandingan di Piala Dunia.
Sementara itu, belum ada informasi secara jelas di Timnas Indonesia. Namun bila melihat informasi dari negara-negara top Eropa, para pemain Skuat Garuda juga hanya mendapatkan jatah saat menjalani latihan dan pertandingan saja.
Berbeda ketika membela klub masing-masing. Para pemain biasanya sudah menandatangani kontrak, sehingga mereka bisa mendapatkan gaji per bulan, dan belum ditambah bonus bila mencetak gol atau meraih kemenangan.
Timnas Indonesia dan Komposisi Pendapatan
Dalam konteks Timnas Indonesia, masih menjadi misteri besar apakah para pemain hanya menerima uang saku atau ada gaji tetap yang diberikan.
Kebijakan Pembayaran di Federasi Sepak Bola Lain
Sementara di negara-negara lain, kebijakan pembayaran kepada pemain tim nasional bervariasi.
Beberapa federasi seperti Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menerapkan kebijakan di mana pemain tidak menerima bayaran tetap per pertandingan, namun ada sejumlah sumbangan yang mereka terima dari donasi atau proyek amal.
Potensi Audit dan Keterbukaan di PSSI
PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan transparansi keuangan dalam federasi.
Sejumlah langkah seperti mengaudit keuangan dan membuka data keuangan kepada publik dilakukan untuk memastikan bahwa semua aspek keuangan di PSSI berjalan dengan transparan dan akuntabel.
Klarifikasi dari Sumber Terpercaya
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari PSSI, beberapa sumber terpercaya telah memberikan gambaran mengenai pendapatan pemain Timnas Indonesia.
Dilansir dari situs Quora, terdapat bocoran mengenai besaran gaji atau uang saku yang diterima para pemain Timnas Indonesia.
Menurut informasi yang disampaikan, pendapatan pemain Timnas Indonesia bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor.
Mulai dari kehadiran dalam starting line-up, produktivitas di lapangan seperti mencetak gol atau memberikan assist, hingga peran dalam tim dan pengaruh klub tempat mereka bermain.
Bonus juga menjadi bagian penting dari pendapatan mereka, terutama saat tim meraih kemenangan di kompetisi internasional seperti SEA Games atau Piala AFF.
Harapan dan Kepastian untuk Masa Depan
Bagi para penggemar dan pemain Timnas Indonesia, keterbukaan mengenai sistem penggajian ini sangat penting.
Dengan adanya transparansi yang lebih baik, para pemain dapat merasa dihargai atas dedikasi dan prestasi mereka dalam mewakili negara di kancah internasional.
Hal ini juga akan memperkuat profesionalisme dalam sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Hingga saat ini, masih terdapat banyak pertanyaan dan spekulasi mengenai pendapatan para pemain Timnas Indonesia.
Namun, dengan langkah-langkah transparansi yang dilakukan oleh PSSI di bawah Erick Thohir, diharapkan akan ada kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan pembayaran kepada para pemain Timnas Indonesia.
Dengan demikian, publik dapat lebih memahami dan mengapresiasi peran serta para pemain dalam mewakili Indonesia di ajang internasional, baik dalam prestasi maupun aspek finansial. (anf)
Load more