tvOnenews.com - Pemain ini justru lebih memilih bela tim nasional Singapura daripada Timnas Indonesia. Padahal, ia lahir di Surabaya, Jawa Timur dan besar di Batam.
Ia bahkan sempat beberapa kali diturunkan saat Singapura bertemu Timnas Indonesia dalam pertandingan internasional, baik level junior maupun senior.
Seperti diketahui, talenta berbakat pada bidang sepak bola yang dimiliki Indonesia bukan hanya tersebar di dalam negeri saja, melainkan juga di luar negeri.
Situasi inilah yang menjadi alasan PSSI gencar berburu pemain keturunan di luar negeri untuk ditawarkan menjalani naturalisasi ke Timnas Indonesia.
Bukan cuma Shin Tae-yong, namun pelatih Timnas Indonesia kelompok umur seperti Indra Sjafri, Bima Sakti, hingga Nova Arianto juga mulai menerapkan hal serupa.
Pasalnya, kemampuan dari para pemain keturunan di luar negeri tersebut dirasa mampu memberikan dampak signifikan dalam pola permainan Timnas Indonesia.
Sebagai contoh, kehadiran pemain keturunan di Timnas Indonesia senior langsung berefek pada sejumlah prestasi di tingkat internasional, seperti Piala Asia maupun Kualifikasi Piala Dunia.
Kendati demikian, ternyata ada beberapa pemain keturunan di luar negeri yang menolak bermain bagi Timnas Indonesia dan memilih gabung ke negara tempat tinggalnya.
Jika berbicara tentang Singapura, nama Fandi Ahmad mungkin menjadi pemain keturunan Indonesia tepatnya Jawa yang memilih perkuat negara tetangga.
Jejaknya pun diikuti oleh ketiga anaknya yakni Irfan Fandi, Ikhsan Fandi, dan Ilhan Fandi yang sama-sama menjadi pemain kunci Timnas Singapura.
Namun selain Fandi bersaudara, ternyata ada pemain keturunan Jawa lainnya yang justru memilih gabung ke Singapura daripada Timnas Indonesia.
Dia adalah Amy Recha, pemain senior Singapura yang lahir di Surabaya, Jawa Timur bahkan dibesarkan di Batam oleh orang tuanya yang merupakan WNI.
Amy Recha diketahui punya garis keturunan Indonesia dari ibunya yang asli warga Surabaya, Jawa Timur, sehingga tidak mengherankan jika dia lahir disana.
Melansir dari laman Federasi Sepak Bola Singapura (FAS), Amy Recha mengakui kalau dirinya punya darah Indonesia dan memilih bela Singapura karena tinggal disana.
“Ibu saya berasal dari Surabaya dan saya lahir di sana dan dibesarkan beberapa tahun di Batam, sebelum pindah ke Singapura saat kecil,” ujar Amy Recha dilansir dari laman FAS.
Amy Recha memulai karier sepak bolanya bersama Geylang International pada 2011 dan langsung mencatatkan gol pada laga debutnya saat melawan Balestier Khalsa.
Namun, selama tujuh musim bermain di Geylang dan sempat dipinjamkan ke Young Lions, konsistensi permainan menjadi hal yang sulit didapatkan Amy Recha.
Sempat gabung ke Home United pada 2018, Amy Recha kembali pulang ke Geylang dengan kondisi yang lebih matang usai mendapat pengalaman bermain di klub lain.
Puncak kariernya terjadi pada 2021 saat Amy Recha sukses memborong 12 gol hanya dari 21 penampilan bersama Geylang. Di saat yang bersamaan, ia mendapat panggilan Timnas Singapura.
Ketika itu, pelatih Tatsuma Yoshida memanggilnya ke Timnas Singapura untuk menghadapi turnamen Piala AFF 2020 dan ini menjadi debut internasional pertama Amy Recha.
Lebih spesial lagi, penampilan perdana Amy Recha di Piala AFF 2020 langsung menghadapi negara kelahirannya yakni Timnas Indonesia.
Amy Recha saat membela Singapura (Source: FAS)
Jelang menatap semifinal Piala AFF 2020 silam, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang dan winger itu mengatakan bakal tampil maksimal meski melawan tanah kelahirannya.
“Jelas menjadi laga spesial menghadapi Timnas Indonesia yang juga sudah pernah saya hadapi di level kelompok usia,” ujarnya.
“Beberapa anggota keluarga saya tinggal di sana (Indonesia), tetapi mereka tetap mendukung meski saya memperkuat Singapura,” lanjut Amy Recha.
Namun, Amy Recha yang ketika itu masuk sebagai pemain pengganti tak mampu menghindarkan Singapura dari kekalahan atas Timnas Indonesia dengan agregat 3-5 di semifinal Piala AFF 2020.
Usai menjalani debut di Piala AFF 2020, pemain kelahiran 1992 itu terus dipercaya bermain bagi Timnas Singapura dengan total 13 penampilan. (han)
Load more