tvOnenews.com - Rafael Struick menjalani momen unik saat mengikuti laga uji coba bersama ADO Den Haag.
Dalam pertandingan tersebut, setelah digantikan oleh pemain lain, Struick kembali dimasukkan ke lapangan untuk bermain lagi.
Sebelumnya, Struick lebih banyak bermain di tim U-21, namun pada pra-musim kali ini, ia masuk skuad utama di bawah asuhan pelatih Darije Kalezic.
Pada laga uji coba melawan Zulte Waregem pada Rabu, 24 Juli 2024, di Stadion Sportpark Van Zuijen, ADO Den Haag kalah tipis 0-1.
Rafael Struick, bomber Timnas Indonesia, dimainkan sejak menit awal dan mengisi lini depan ADO Den Haag.
Pemain berusia 21 tahun itu bermain hingga menit ke-75 sebelum digantikan oleh pemain lain.
Namun, delapan menit berselang, pelatih Darije Kalezic kembali memasukkan Rafael Struick untuk menggantikan Joel Ideho.
Selama pertandingan, ADO Den Haag melakukan 12 kali pergantian pemain, dan Rafael Struick adalah satu-satunya pemain yang bermain, diganti, dan kemudian dimainkan kembali.
"ADO Den Haag berbahaya di depan gawang hingga jeda turun minum, namun tidak mampu melakukan upaya nyata ke gawang, selain gol Joel Ideho yang dianulir dan upaya gol oleh Rafael Struick," tulis ADO Den Haag di situs resmi klub, (25/7).
Dalam 15 menit terakhir babak pertama, Rafael Struick sempat mendapati tendangannya hanya mengenai sisi jaring.
Pada pra-musim ini, ADO Den Haag sudah menjalani tiga latih tanding, namun dua di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Selain kekalahan dari Zulte Waregem, Rafael Struick dan kawan-kawan juga takluk 1-2 dari Patro Eisden pada 20 Juli 2024.
Meskipun demikian, Rafael Struick kembali masuk tim utama ADO Den Haag setelah sebelumnya diturunkan ke tim U-21 yang bermain di Liga Belanda U-21.
Ini adalah kesempatan bagi Struick untuk menembus tim utama. Pada musim lalu, dari tujuh penampilannya bersama ADO Den Haag U-21, Rafael Struick berhasil mencetak lima gol dari total 345 menit di atas lapangan.
ADO Den Haag sendiri finis di posisi kelima Eerste Divisie atau divisi kedua Liga Belanda dengan 63 poin dari 38 pertandingan. Rafael Struick sempat bermain tiga kali selama total 54 menit.
Penampilan gemilang Rafael Struick tentu menarik perhatian, terutama karena gaya permainannya yang cepat dan penguasaan bola yang baik.
Hal ini menunjukkan kesamaan dengan taktik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong dikenal dengan taktik yang mengandalkan lini sayap dan permainan cepat untuk menembus pertahanan lawan.
Di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sering menerapkan strategi yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain sayap untuk menciptakan peluang gol.
Rafael Struick, dengan kemampuannya dalam menguasai bola dan bermain cepat, sangat cocok dengan taktik ini.
Ketika bermain untuk Timnas Indonesia, Struick kerap ditempatkan di posisi sayap atau penyerang, mengandalkan kecepatannya untuk mengalahkan bek lawan dan memberikan umpan-umpan matang ke dalam kotak penalti.
Dalam pertandingan melawan Zulte Waregem, taktik ini juga tampak jelas. Meskipun ADO Den Haag kalah, Struick dan rekan-rekannya mampu menembus lini pertahanan Zulte Waregem dengan mudah melalui permainan sayap yang cepat.
Gaya permainan ini, yang mirip dengan taktik Shin Tae-yong, menunjukkan bagaimana Struick bisa beradaptasi dengan baik dan memberikan kontribusi maksimal bagi timnya.
Dengan pengalaman berharga dari laga pra-musim ini, Rafael Struick diharapkan bisa terus berkembang dan menjadi andalan bagi ADO Den Haag serta Timnas Indonesia.
Taktik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia telah membantu Struick untuk meningkatkan kemampuannya, dan kini ia berkesempatan untuk menunjukkan potensinya di level klub. (udn)
Load more