tvOnenews.com - Keberhasilan Timnas Indonesia untuk menahan imbang Australia dengan skor 0-0 berhasil membuat para penggemar sepak bola dunia terkejut.
Semua orang seakan dibuat terheran-heran saat melihat perubahan yang ditunjukkan skuad Garuda saat ini. Tak terkecuali media-media besar dunia, salah satunya ESPN.
Bagaimana tidak, Australia yang merupakan salah satu tim terbaik di Asia dan juga merupakan tim langganan piala dunia berhasil Timnas Indonesia hentikan untuk tak mencetak gol.
Maarten Paes jelas tampil luar biasa, tapi menariknya ia tidak sendiri.
Ada satu nama yang tidak kalah mencuri perhatian muncul dari sektor full-back kiri Timnas Indonesia.
Sosok tersebut adalah Calvin Verdonk, dimana dirinya berhasil mematikan umpan-umpan dari sisi sayap kiri pertahanan Timnas Indonesia.
Jika dibandingkan seorang penjaga gawang, central defender, midfielder, atau penyerang, maka peran full-back dalam dunia sepak bola memang tidak terlslu sering disorot.
Perannya bahkan sering diremehkan, tapi untuk pemain-pemain yang punya kemampuan di atas rata-rata perannya di lapangan sebenarnya sangat krusial.
Ini karena seorang full-back harus berhadapan dan berduel langsung dengan para penyerang sayap tim lawan yang biasanya memiliki kemampuan individu dan kecepatan di atas rata-rata.
Karena itulah kenapa sangat penting bagi tim-tim terbaik untuk memiliki full-back tangguh seperti Dani Carvajal di Real Madrid, Kyle Walker di Manchester City, hingga Alphonso Davies di Bayern München.
Sedangkandi Timnas Indonesia sendiri untungnya kita punya sosok Calvin Verdonk.
Pemain yang dilabeli sebagai full-back kiri terbaik di Eredivisie Belanda musim lalu itu sukses membuktikan jika Timnas tak salah memanggilnya untuk bergabung ke skuad Garuda.
Sejak ia menjalani debut pemain yang bermain untuk NEC Nijmegen itu tampil luar biasa.
Performa itu terus ia tunjukkan saat Timnas menghadapi tim raksasa Asia seperti Arab Saudi dan juga Australia.
Berulang kali Calvin Verdonk berduel dengan striker muda Nestory Irankunda hingga penyerang sayap Samuel Silvera.
Hebatnya, ia sukses membuat tiap pemain yang ada di depannya menderita termasuk pemain pengganti Nomor 10 Australia Awer Mabil.
Berkat penampilan sempurna yang ditunjukkan oleh Verdonk di sepanjang pertandingan, full-back Timnas Indonesia ini pun keluar sebagai pemain dengan rating tertinggi di laga tersebut.
Dikutip dari laman FOTMOB verdong ini punya nilai 8,2 sedikit di atas Maarten Paes.
Ia mampu membuat 2 tribling sukses, dengan 5 umpan sukses ke area final third.
Sedangkan dalam aspek bertahan dia benar-benar menghancurkan Australia.
Calvin Verdonk tercatat membuat 5 tackle won, dengan 5 clearances, 18 defensive action, 10 recoveries ball, hingga memenangkan 13 dari 19 duel menghadapi para pemain Australia.
Di sisi lain, saat menghadapi Australia sebuah momen unik terjadi ketika Verdonk menghadapi penyerang sayap The Socceroos.
Dengan santainya ia main-main dengan Ragnar Oratmangoen di sudut lapangan.
Bak sedang mengerjai lawan, keduanya saling mengoper bola yang membuat pemain Australia kelimpungan.
Momen ini nampak pemain Australia seakan 'dipermalukan' oleh Calvin Verdonk dan Ragnar Oratmangoen.
Karena penampilan gemilangnya, Calvin Verdonk kini bahkan mendapatkan julukan baru dari para suporter Garuda.
Sosoknya disamakan dengan bek kiri legenda Real Madrid, Dani Carvajal.
"@c.verdonk Carvajal Nya INDONESIA," tulis warganet.
"carvajal verdonk," kata netizen.
"carvajal verdonk," ujar warganet lain.
Berkat keberadaan Calvin Verdonk, kombinasi antara Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Sandy Walsh di full-back kanan Timnas Indonesia kini telah menjamah sebagai salah satu pertahanan terbaik di Asia.
Hahkan media asing, ESPN, menyebut jika pertahanan Indonesia sudah selevel Australia, tim yang bermain di Piala Dunia.
ESPN juga menuliskan bahwa dengan penampilan Indonesia saat ini mereka akan mampu bangkit dan harapan Indonesia untuk mencapai round berikutnya tampak menjadi hal yang tak berlebihan.
"Dalam apa yang dianggap sebagai 'grup neraka' di babak ketiga kualifikasi Asia, Indonesia entah bagaimana berhasil bangkit dari apa yang tampak sebagai rangkaian pertandingan pembukaan yang mengerikan dengan dua poin berharga," tulis media asing, ESPN.
"Tiba-tiba, target pelatih Shin Tae-yong untuk finish di empat besar, yang setidaknya akan membawa Indonesia melaju ke tahap berikutnya, tidak lagi tampak muluk-muluk," tambahnya. (tsy)
Load more