5 Pemain Keturunan yang Dulu Tolak Bela Timnas Indonesia, Nasibnya Berujung Seperti ini, Nomor Dua Justru Saat Ini Hampir...

tvOnenews.com - Beberapa pemain keturunan ini pernah tolak bela Timnas Indonesia sebelum anak asuh Shin Tae-yong berhasil mengukir prestasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun beberapa pemain keturunan tersebut justru kini kariernya kurang bersinar dan terlihat semakin meredup.

Setelah Timnas Indonesia dipegang oleh Shin Tae-yong, banyak pemain keturunan Indonesia yang tertarik untuk kembali membela tanah air leluhurnya. 

Shin Tae-yong, dengan pengaruh dan visinya yang kuat, membuka peluang bagi para pemain keturunan ini untuk memperkuat Timnas Indonesia, meski tidak semuanya berjalan mulus. 

Proyek naturalisasi ini juga menghadapi tantangan, dengan beberapa pemain yang memilih menolak panggilan untuk memperkuat skuad Garuda. 

Salah satu kasus yang paling menonjol adalah penolakan dari Tijjani Reijnders, pemain yang kini membela AC Milan dan tim nasional Belanda. 

Keputusan Tijjani untuk membela Belanda disayangkan oleh para penggemar sepak bola Indonesia.

Namun, melihat perkembangan kariernya yang cemerlang, keputusannya dianggap tepat. 

Kini, ia menjadi bagian dari tim nasional Belanda yang berkompetisi di level tertinggi dan tampil sebagai salah satu pemain kunci di AC Milan.

Meski Tijjani berhasil melesat, tidak semua pemain yang menolak Timnas Indonesia mendapatkan nasib yang sama. 

Beberapa pemain justru menghadapi hambatan dalam kariernya setelah menolak tawaran untuk bermain bagi Indonesia. 

Berikut adalah lima pemain keturunan yang menolak panggilan Timnas Indonesia dan kemudian mengalami nasib buruk.

1. Emil Audero

Emil Audero Mulyadi, seorang kiper berbakat yang lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dari ayah asli Indonesia, adalah salah satu pemain yang sangat diinginkan oleh Timnas Indonesia. 

Shin Tae-yong bahkan secara langsung meminta PSSI untuk mendekati Emil kembali. Namun, Emil terus menolak tawaran untuk dinaturalisasi dan memilih tetap berharap bisa membela tim nasional Italia.

Meskipun Emil sudah menunjukkan performa yang solid di level klub, hingga saat ini ia belum pernah dipanggil ke timnas senior Italia. 

Lebih parahnya lagi, tim yang dibelanya saat itu, Sampdoria, harus terdegradasi ke Serie B, dan kini Emil hanya menjadi cadangan di Inter Milan. 

Penolakan untuk membela Timnas Indonesia sepertinya membawa dampak yang kurang baik bagi karier internasionalnya.

2. Mees Hilgers

Mees Hilgers, pemain berdarah Manado, Sulawesi Utara, melalui ibunya, juga menjadi sorotan dalam proyek naturalisasi Timnas Indonesia. 

Mees sebenarnya sempat tertarik untuk membela Indonesia, namun ia terkendala restu dari keluarganya yang menginginkan Mees tetap memegang kewarganegaraan Belanda. 

Indonesia, yang menganut kebijakan paspor tunggal, tidak memungkinkan pemain memiliki dua kewarganegaraan.

Setelah menolak panggilan Indonesia pada 2021, Mees mengalami cedera yang cukup serius dan harus absen lama. 

Cedera ini membuatnya gagal dipanggil ke timnas Belanda U-21 untuk kualifikasi Piala Eropa U-21 2023. 

Namun, kabar terbaru yang menggembirakan adalah bahwa proses naturalisasi Mees Hilgers akhirnya mendapat lampu hijau dari DPR pada hari ini, 17 September 2024. 

Dengan pengesahan ini, Mees diharapkan bisa segera bergabung dengan Timnas Indonesia dan memberikan kontribusi besar dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

3. Jayden Oosterwolde

Jayden Oosterwolde, yang kini bermain untuk Fenerbahce, juga menjadi salah satu pemain yang diincar Shin Tae-yong. 

Pada 2020, STY mencoba menaturalisasi Jayden agar dapat memperkuat Timnas Indonesia U-19. Namun, Jayden memilih menolak dan tetap berharap dapat dipanggil oleh tim nasional Belanda.

Keputusan tersebut tampaknya tidak berjalan sesuai harapan. Saat menjalani masa peminjaman di Parma dari FC Twente, Jayden jarang mendapatkan menit bermain. 

Hingga saat ini, timnas Belanda juga belum memberikan panggilan kepadanya, dan Jayden masih belum memiliki caps internasional, baik untuk Belanda maupun negara lain.

4. Andri Syahputra

Andri Syahputra, pemain yang lahir di Lhokseumawe, Aceh, sempat menolak panggilan untuk membela Timnas Indonesia pada 2017. 

Saat itu, ia lebih memilih untuk membela Qatar, negara yang membesarkan karier sepak bolanya.

Keputusan Andri untuk menolak Indonesia sempat viral dan menuai kontroversi di kalangan penggemar sepak bola nasional.

Namun, Andri tampaknya tidak mendapatkan apa yang diharapkannya. Hingga kini, ia belum pernah dipanggil ke timnas senior Qatar, bahkan saat negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Andri hanya tercatat membela timnas Qatar U-23 dan karier internasionalnya tampaknya belum menunjukkan perkembangan signifikan.

5. Pascal Struijk

Pascal Struijk, yang sempat bermain di Premier League bersama Leeds United, juga menolak tawaran untuk dinaturalisasi oleh Indonesia. 

Pascal memiliki keturunan Indonesia dari kakeknya, dan PSSI sempat menawarkan kewarganegaraan Indonesia pada akhir 2020. 

Namun, Pascal lebih memprioritaskan peluang untuk bermain bagi tim nasional Belanda atau Belgia, mengingat ia juga memiliki garis keturunan dari kedua negara tersebut.

Namun, hingga kini, Pascal belum mendapatkan panggilan dari timnas senior Belanda maupun Belgia.

Nasibnya di level klub juga kurang memuaskan, setelah Leeds United terdegradasi ke Championship pada musim lalu. Meski masih bermain di liga kompetitif, karier internasional Pascal tetap terhambat.

Proyek naturalisasi pemain keturunan Indonesia memang tidak selalu berjalan mulus. 

Meski beberapa pemain menolak panggilan, tak sedikit pula yang pada akhirnya mengalami hambatan dalam karier mereka. 

Namun, dengan adanya pengesahan naturalisasi Mees Hilgers, diharapkan pemain-pemain keturunan yang memiliki bakat besar dapat membawa Timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi di kancah internasional. (udn)