tvOnenews.com - Timnas Indonesia tengah persiapan menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain 10 Oktober mendatang.
PSSI dan para petinggi Timnas Indonesia menyoroti potensi adanya tindakan yang tidak sportif dari suporter Bahrain.
Hal ini tak lepas dari insiden yang terjadi pada 10 September 2023 lalu, saat suporter Bahrain kedapatan menggunakan laser untuk mengganggu pemain Jepang.
Menyadari bahaya taktik tersebut, PSSI mengambil langkah antisipatif agar Timnas Indonesia tidak menjadi korban hal serupa.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menjadi salah satu pihak yang paling vokal terkait insiden tersebut.
Ia secara tegas meminta FIFA untuk mengawasi situasi di stadion pada saat pertandingan berlangsung.
Bagi Sumardji, tindakan tidak sportif seperti penggunaan laser dalam pertandingan dapat memengaruhi konsentrasi pemain.
"Kami ingin pertandingan berjalan sportif," kata Sumardji dikutip dari Bolasport.com.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mentolerir tindakan licik dari suporter lawan, apalagi yang secara langsung dapat merusak fokus dan mental para pemain.
Diketahui, pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 yang mempertemukan Jepang dan Bahrain, suporter Bahrain tertangkap menggunakan laser untuk menyilaukan mata pemain Jepang.
Insiden ini sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola internasional, terutama karena laser-laser tersebut muncul untuk mengganggu konsentrasi pemain Jepang di lapangan.
Meskipun Jepang akhirnya mampu meraih kemenangan, kejadian ini dinilai mencoreng sportivitas dalam pertandingan.
Sumardji menyadari bahwa hal semacam ini bisa berdampak besar pada performa tim, terutama ketika mental pemain terganggu.
"Ya, terkait laser itu nanti akan saya sampaikan ke FIFA saat H-1," ujar Sumardji tegas.
Ia bahkan mengaku sudah menyiapkan foto dan video dari insiden yang melibatkan pemain Jepang sebagai bukti jika tindakan serupa terjadi saat Timnas Indonesia bertanding.
Sebagai langkah antisipatif, PSSI berencana untuk melakukan pemantauan ketat terhadap situasi di stadion.
Mereka juga meminta FIFA agar memperketat pengawasan terhadap suporter selama pertandingan berlangsung.
"Kalau sampai ada lagi, saya minta harus ada hukuman berat untuk Bahrain," kata Sumardji.
Sumardji juga menyebut bahwa penggunaan laser dalam pertandingan sepak bola tidak hanya mengganggu konsentrasi pemain, tetapi juga bisa merusak integritas kompetisi.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa PSSI akan melaporkan setiap bentuk pelanggaran yang mengarah pada tindakan curang untuk memastikan pertandingan berlangsung adil dan tanpa gangguan eksternal.
“Intinya saya tidak mau ada laser lagi di laga nanti, karena ini akan mengganggu konsentrasi para pemain kami,” katanya dengan serius.
Meskipun perhatian utama saat ini tertuju pada potensi gangguan dari suporter, Sumardji dan tim pelatih Timnas Indonesia juga terus mempersiapkan skuad agar siap secara mental dan fisik menghadapi Bahrain.
Di lapangan, Timnas Indonesia harus waspada terhadap gaya permainan cepat Bahrain, yang terkenal dengan serangan baliknya yang mematikan.
Bahrain sendiri bukanlah tim yang bisa dianggap enteng, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih poin penuh dalam pertandingan ini.
Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi ujian besar bagi Timnas Indonesia, baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Dengan persiapan matang dan pengawasan ketat, diharapkan Indonesia dapat meraih hasil positif dalam laga penting ini.
"Ya lihat saja nanti, yang pasti saya akan sampaikan terlebih dahulu," pungkasnya. (adk)
Load more