tvOnenews.com - Indonesia akan menghadapi China dalam pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa (15/10/2024) di Stadion Pemuda Qingdao.
Tim Indonesia sudah tiba di Qingdao setelah selesai dijamu oleh Bahrain pada Jumat (11/10/2024) waktu Indonesia. Hasil pertandingan tersebut membuat Indonesia hattrick mendapat skor imbang dalam tiga laga berturut-turut.
Laga melawan Bahrain tersebut juga dipenuhi drama dan kontroversi, salah satunya adalah mengenai waktu pertandingan yang overtime.
Saat babak kedua sudah memasuki menit ke-90, ada penambahan waktu selama 6 menit, sehingga seharusnya pertandingan Indonesia vs Bahrain selesai pada menit ke-96.
Namun, hingga menit ke-99, wasit asal Oman bernama Ahmed Al Kaf tak juga meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan. Alhasil, Bahrain mencetak satu gol yang mengimbangi skor Timnas Indonesia.
Tak lama kemudian, Ahmed Al Kaf langsung menutup pertandingan dengan tiupan peluit panjang. Padahal, pihak tim Indonesia sedang melayangkan protes keras karena overtime berbuah satu gol tersebut.
Wasit Ahmed Al Kaf diketahui memang 'ringan tangan' dan kerap terlibat kontroversi.
Nyatanya, Omar Ali pun tak lepas dari kontroversi saat sedang menjadi pengadil lapangan. Wasit bernama lengkap Omar Mohamed Al-Ali tersebut punya salah satu kasus terkenal yang baru-baru ini terjadi.
Kala itu Omar Ali sedang memimpin pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Australia vs Bahrain pada 5 September 2024.
Di menit ke-77, Omar Ali memberi pemain Australia, Kusini Yengi, kartu merah yang langsung menjadi titik balik pertandingan tersebut. Bagaimana tidak, Australia yang sedang mendominasi permainan akhirnya harus bermain dengan sisa 10 orang, hingga akhirnya kalah 0-1 dari Bahrain. Skor tersebut tercipta di menit ke-89 setelah bek Australia, Harry Souttar, melakukan gol bunih diri.
Keputusan Omar Ali tentu langsung menuai kritik pedas. Sebab, kartu merah yang diberikan kepada Kusini Yengi dianggap mengubah jalannya pertandingan. Keputusan itu juga bak memberikan keuntungan besar bagi Bahrain.
Meski sudah cukup berpengalaman sebagai pengadil lapangan, tapi pertandingan Indonesia vs China besok menjadi pertama kalinya Garuda Muda bertemu dengan wasit kelahiran Sharjah pada tahun 1988 tersebut. (ism)
Load more