Sebagai penggagas kejuaraan Eropa, Prancis mendapat kehormatan tambahan karena klub Ligue 1, Reims, maju ke final dan melawan Real Madrid pada perhelatan inaugurasi di Paris. Sebanyak 38.239 penonton memenuhi Stadion Parc de Princes untuk menyaksikan pertandingan Piala Champions pada 13 Juni 1956.
Sesuai dengan harapan publik, final perdana Piala Eropa tingkat klub berjalan seru. Penonton tuan rumah gembira karena Reims unggul lebih dulu dengan dua gol cepat. Gelandang asli Prancis, Michel Leblond, menjadi orang pertama membuka skor di final Piala Champions dengan gol pada menit 6.
Rekannya, pemain sayap Jean Templin, memperkuat keunggulan Reims pada menit 10. Skor 2-0. Tapi keadaan segera berubah karena Real Madrid mulai membalas dengan gol striker asal Argentina, Alfredo Di Stefano pada menit 14. Rekannya, gelandang serang Rial kemudian menyamakan skor 2-2.
Babak kedua, Reims memimpin lagi. Menit 62, penyerang sayap, Michel Hidalgo, mengembalikan keunggulan 3-2 bagi tim yang tampil dengan 100 persen pemain Prancis, melawan klub Spanyol yang menyertakan satu pemain berasal dari Argentina di antara 11 nama yang tampil di partai final.
Namun Madrid cepat pula membalas. Hanya lima menit kemudian, bek Marquitos ikut maju dan menyamakan skor 3-3. Pertandingan makin seru. Penonton Paris terus mendukung Reims untuk memenangi pementasan perdana kejuaraan antarklub Eropa dan menjadi juara Piala Champions.
Harapan Reims tidak menjadi kenyataan. Justru Real Madrid menjadi pemenang dengan gol kedua Rial pada menit 79. Raksasa juara Liga Spanyol merebut sejarah, menang 4-3 di Parc des Princes, Paris, Prancis, dan menjelma sebagai klub pertama menjuarai European Cup atau Piala Champions, 1956.
Final musim 1955-1956 kemudian menjadi batu pijakan yang bernilai mahal bagi Real Madrid. Dari Paris, Los Blancos lalu mempertahankan gelar juara saat bertindak sebagai tuan rumah pada pertandingan final kedua kala menjamu Fiorentina pada Piala Champions 1956-1957 di Stadion Santiiago Bernabeu.
Real Madrid berlari terus dengan membekap Piala Champions selama lima musim beruntun sebelum jadi juara lagi pada pementasan satu dekade, 1965-1966. Los Blancos punya kesempatan meraih trofi lagi di Parc des Princes pada 1981 sebelum kalah 0-1 oleh Liverpool yang akan jadi lawan lagi pada 2022.
Sebelum final 2022, Los Merengues sudah menghimpun total 13 trofi sejak era European Cup atau Piala Champions sampai Liga Champions. Kini Real Madrid bertekad mendapatkan trofi ke-14 juga di Paris, Prancis. Namun bukan lagi di Parc des Princes, adakah keberuntungan Real di Stade de France? (raw)
Load more