Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan berbagai upaya yang dilakukannya untuk meminimalisir bau di kawasan GBT.
Ia memastikan pengelola PLTSa Benowo sudah 100 persen memasang geomembran, sudah menambah methan capture, menyemprot sampah baru dengan bakteri mikroorganisme, dan DLH juga menanam ribuan pohon di sekeliling tumpukan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
“Bahkan, kami juga sudah bekerjasama dengan pihak ITS untuk memastikan bahwa di GBT itu tidak bau sampah lagi,” kata Hebi.
Menurutnya, pihak ITS sudah mengecek di 9 titik yang dinilai paling rawan bau, dan hasilnya hanya ada 1 titik yang masih tercium bau, yaitu di dekat pintu masuk TPA. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata bau itu berasal dari ceceran lindi.
“Makanya, nanti setiap hari kita akan semprot kawasan itu. Alhamdulillah setelah kita tes lagi sudah tidak bau,” tegasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita menjelaskan tentang akses jalan menuju GBT yang saat ini sudah rampung.
Load more