Atau jika panitia memilih pemenang dari Serie A yang merupakan liga terbaik pada era 2000-an, Paolo Maldini layak jadi favorit karena kepemimpinannya di AC Milan. Tapi pemenangnya ialah gelandang Juventus, Pavel Nedved, yang menjadi pemain Ceko kedua meraih Ballon d’Or sesudah Joseph Masopust.
10. Igor Belanov (1986)
Tak ada bantahan, Diego Maradona ialah Pemain Terbaik Dunia pada 1986. Tapi bintang Argentina tak bisa mengambil Ballon d'Or yang hanya untuk pemain Eropa. Gary Lineker memenangi Sepatu Emas di Piala Dunia atau pesaingnya, Emiliano Butragueno dari Spanyol pun punya kredibilitas.
Tapi justru Igor Belanov, striker Dynamo Kyiv, yang merebut Ballon d’Or. Belanov lebih dulu mengangkat Piala Winners, yang merupakan turnamen kelas dua di Eropa di bawah Piala Champions.
9. Cristiano Ronaldo (2013)
Cristiano Ronaldo tampil stabil pada 2013. Namun bukan tanpa kontroversi ketika Pele membuka amplop dan membacakan namanya. 66 golnya dalam 56 pertandingan tidak cukup untuk meyakinkan banyak orang bahwa penyerang Real Madrid layak menerima trofi.
Sampai sekarang Franck Ribery marah pada penyelenggara Ballon d’Or, yakni media negaranya, France Football. Ribery merasa terhina berada di urutan ketiga (di belakang Lionel Messi) bukan sebagai nomor 1 setelah ia berperan utama dalam mempersembahkan treble champions untuk Bayern Muenchen.
8. Fabio Cannavaro (2006)
Saat muncul anggapan bek tidak pantas meraih Ballon d’Or, orang menunjuk nama Fabio Cannavaro. Kapten Cannavaro memiliki gelar juara Piala Dunia 2006 di CV-nya, tapi rekan setimnya di tim nasional Italia dan Juventus, kiper Gianluigi Buffon, yang lebih pantas menangkap Bola Emas.
7. Andriy Shevchenko (2004)
Striker asal Ukraina berperan dominan di AC Milan saat menjuarai liga tersulit, Serie A. Namun Andriy Shevchenko tidak meraih apa yang Deco capai: menginspirasi Porto untuk mengumpulkan empat trofi, yakni Primeira Liga, Piala Super Portugal, dan tentu Liga Champions serta Piala Interkontinental.
Load more