3. Cristiano Ronaldo (2016)
Sudah memiliki tiga Bola Emas, Cristiano Ronaldo ingin mengejar Lionel Messi yang punya koleksi lima Ballon d’Or. Cristiano mengandalkan gelar juara Liga Champions (plus jadi top scorer), Club World Cup dan UEFA Nations League meski ia tidak tampil sampai habis di final.
Perolehan Lionel Messi sepadan. Leo mencetak treble di Spanyol, juara La Liga, Copa del Rey dan Supercopa de Espana. Lebih berperan sebagai playmaker dan supplier gol Luis Suarez, Messi berperan besar mengangkat tim Argentina sebelum tak cukup beruntung di final Copa America 2016.
Jika mengacu pada kiprah Karim Benzema yang terlihat gemilang karena tampil sangat produktif pada 2022, Luis Suarez juga pantas masuk dalam daftar Ballon d’Or 2016. Tapi pada peringkat ketiga ialah Antoine Griezmann, penyerang Atletico Madrid dan tim nasional Prancis.
2. Matthias Sammer (1996)
Sulit membayangkan seorang gelandang bertahan bisa jadi pemenang. Matthias Sammer mencuri sorot media berkat aksinya di Borussia Dortmund dan Jerman yang jadi juara EURO 1996. Tapi kontroversi terjadi. Sammer unggul hanya 1 poin dari Ronaldo Nazario yang memukau di Barcelona.
Rumor berhembus, Ronaldo langsung meninggalkan Barca dan pindah ke Internazionale Milano karena merasa Liga Italia akan memberi ia kesempatan lebih luas untuk jadi pemenang. Tahun berikutnya, R9 meraih Ballon d’Or, dan sekali lagi pada 2002 saat kembali ke Spanyol untuk Real Madrid.
1. Michael Owen (2001)
Orang Inggris terakhir yang memenangi penghargaan bergengsi, Michael Owen mencetak 24 gol dalam 46 pertandingan saat Liverpool menjuarai Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA. Sang striker juga tampil gemilang pada kualifikasi Piala Dunia 2002 bersama Inggris.
Penjaga gawang Jerman, Oliver Kahn, berada di urutan ketiga. Saat Owen melakukan di Piala UEFA, Raul Gonzales sedang dalam perjalanan meraih medali juara Liga Champions sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi. Striker utama Real Madrid hanya di posisi kedua daftar akhir Ballon d’Or 2001. (raw)
Load more