Medan, Sumatera Utara - Cabang olahraga sepak bola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022, Sumatra Utara mulai memasuki fase puncak. Dua tiket final menjadi milik Medan dan Tanjungbalai.
Duel Medan kontra Sergai berlangsung ketat. Kedua tim bermain tanpa gol selama 2x45 menit. Namun Medan harus kehilangan satu orang pemainnya, Mika Athallah karena diganjar kartu kuning kedua dan harus keluar lapangan.
Semangat Tim Medan tak kendur, dengan 10 pemain mereka menggempur Sergai. Hasilnya tendangan keras Lukas Sinaga di menit ke-96 menyentak Sergai.
Gol berawal dari tendangan bebas pemain Medan yang membentur pagar hidup tim Sergai. Lukas Sinaga yang menguasai bola dengan dua kali sentuhan melakukan tendangan keras ke gawang dan tak mampu diantisipasi kiper Sergai, Yudha Oktavianus.
Berselang lima menit, Sergai menyamakan skor lewat Muhammad Kifly yang memanfaatkan tendangan keras usai membentur pagar bagian bawah. Skor 1-1 membuat laga harus dilanjutkan dengan adu penalti.
Di babak ini, Medan tampil tenang. Empat eksekutornya sukses menjalankan tugas. Sementara gagalnya dua eksekutor Sergai, Ikhsan Saefullah dan Fadil Kurniawan menghadirkan kegembiraan untuk Medan.
Kemenangan dramatis ini disyukuri Medan. Mereka pun siap menatap partai puncak yang digelar Jumat (4/11/2022) mendatang.
Pelatih Medan, Puspom bersyukur timnya bisa meraih kemenangan dengan jumlah pemain 10 orang sejak menit-menit awal babak perpanjangan waktu.
“Bersyukur sekali akhirnya kami ke final. Sergai bermain bagus dan kami cukup direpotkan. Stamina anak-anak tadi menurun di babak kedua. Setelah ini kami akan fokus persiapan laga final melawan Tanjungbalai,” ucap Puspom.
Semi final lainnya, duel Tanjungbalai kontra Asahan berlangsung memanas. Kedua tim juga sama-sama mengalami beban untuk mencetak gol di babak pertama.
Tanjungbalai akhirnya memecah kebuntuan saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Salbia Alfath yang berhasil menciptakan gol. Butuh dua menit bagi Asahan untuk menyamakan skor. Sundulan Dimas Nesa Abdilah menyamakan skor 1-1. Tak ada gol lagi yang tercipta sehingga laga harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu, kapten Tanjungbalai, Hernanto mencetak gol menit ke-98. Selanjutnya laga semakin menegangkan. Tanjungbalai harus kehilangan pemainnya, Safwan Nabawi karena kartu kuning kedua menit ke-100.
Sementara Asahan tak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Mereka kesulitan menjebol gawang lawan. Malah pemain Asahan yang berjibaku mengejar ketertinggalan harus ternoda provokasi dari bench mereka sendiri.
Pelatih Tanjungbalai, Sukimin, kunci kemenangan anak asuhnya tidak terlepas dari konsentrasi bermain dan faktor stamina yang kuat. Hingga babak pertambahan waktu, para pemainnya terlihat tidak kendor meski pertandingan berjalan keras.
"Pertandingan tadi berjalan keras. Ya, artinya kami beradu strategi untuk mendapatkan hasil terbaik," kata pria yang akrab disapa Pak Kim ini mengakhiri. (sgh/wna)
Load more