tvOnenews.com - Dalam beberapa jam lagi, Maroko akan unjuk gigi di hadapan dunia. Mereka akan menghadapi juara bertahan Piala Dunia Prancis pada Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Semua bermula dari penampilan buruk Maroko di edisi Piala Dunia 1994 dan 1998. Singa Atlas kembali gagal pada dua edisi berikutnya, yakni 2002 dan 2006.
Pada kualifikasi Piala Dunia tahun 2010 mereka kembali gagal bahkan di tingkat kualifikasi dalam benua sendiri, Afrika.
Melihat kualitas sepak bola negaranya yang buruk, Raja Mohammed VI memerintahkan adanya reformasi sepak bola.
Sang Raja menyerukan perubahan total. Mulai tahun 2009, baginda menggelontorkan 12 juta Euro uang pribadinya untuk menata ulang sepak bola Maroko.
Dana fantastis dari Raja Mohammed VI dimanfaatkan oleh federasi untuk membangun akademi sepa kbola Mohammed VI.
Di sana bibit-bibit pemain ‘disemai’, mereka digodok agar siap berlaga di liga profesional baik dalam hingga luar negeri.
Tim nasional Maroko bahkan memiliki hotel bintang sebagai bagian dari fasilitas akademi. Disediakan pula dokter umum, dokter gigi, dan sekolah formal yang siap membina peserta akademi mulai usia 13 hingga 18 tahun.
Hampir 10 tahun sejak reformasi sepak bola melalui akademi yang komprehensif, Maroko berhasil memetik buah manis dengan lolos secara beruntun ke Piala Dunia 2018 (fase grup) dan 2022 (semifinal).
Sebanyak tiga dari 26 pemain skuad Piala Dunia Qatar merupakan lulusan akademi sepak bola Mohammed VI, yakni Youssef En-Nesryi, Azzedine Ounahi, dan Nayef Aguerd.
Mereka secara berurutan kini bermain untuk Sevilla (Spanyol), Angers (Prancis) dan West Ham United di Liga Inggris.
Malam ini, dunia akan menyaksikan underdog Maroko yang secara mengejutkan bisa tampil di semifinal menghadapi Prancis.
Dengan dukungan negeri-negeri Arab dan Islam, Hakim Ziyekh dan kawan-kawan akan tampil mati-matian untuk melaju ke partai penentu final Piala Dunia 2022 Qatar, Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB di Stadion Lusail.
Load more