Aremania juga menuding jumlah tiket dan penonton yang hadir tidak sesuai dengan kapasitas penonton.
"Alih-alih dalam pelaksanaannya segala prosedur dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, panpel terlihat dengan gamblang bahwa orientasi labalah yang menjadi prioritas utama," ujar Ferry.
Arema FC, lanjut dia, seperti tidak mendukung upaya yang dilakukan selama ini untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Selama ini, Arema FC hanya sebatas membuat tagar Usut Tuntas tanpa memberikan pendampingan hukum pada Aremania.
"Pihak PT AABBI (Arema FC) sampai detik ini hanya memberikan santunan untuk korban meninggal dunia sebesar Rp10 juta dan korban luka berat Rp5 juta dan luka ringan Rp2 juta seolah tragedi ini tuntas hanya dengan angka nominal rupiah," tutur Ferry.
Dia semakin geram ketika Arema FC dengan tega melanjutkan kompetisi Liga 1 saat kasus ini belum benar-benar tuntas.
Padahal, masih banyak keluarga yang belum mendapat keadilan dalam tragedi ini.
Load more