tvOnenews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali yang resmi maju sebagai calon wakil ketua umum (Waketum) PSSI periode 2023-2027 mendapat kritikan dari cabang olahraga lain.
Ketua Umum PB PODSI, Budiman Setiawan berharap pria kelahiran Gorontalo tersebut membatalkan niatnya untuk menjadi Waketum PSSI, dan fokus terhadap pengembangan olahraga.
Menurut dia, selama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah pimpinan Zainudin Amali prestasi olahraga Indonesia di ajang multi ajang internasional terus mengalami peningkatan dan kondisi tersebut diharapkan terus berlangsung.
"Reputasi Menpora saat ini sangat baik di mata insan olahraga Indonesia," katanya menegaskan.
Pria yang mengawal timnas dayung meraih total 31 medali dengan total 14 emas, 14 perak dan tiga perunggu pada SEA Games Vietnam itu juga meminta kepada Menpora Amali untuk mundur dari kontestasi di organisasi PSSI tersebut.
Bahkan, Budiman Setiawan yang merupakan mantan atlet dayung Indonesia itu menilai jika sosok Zainudin Amali sudah sangat tepat sebagai Menpora, yang mana dirinya mampu membawa prestasi atlet Indonesia mengalami kenaikan grafik pada multi ajang internasional.
"Kinerja positif Menpora Zainudin Amali telah mendapat apresiasi dari masyarakat. Kalau kita melihat statistik prestasi olahraga Indonesia di bawah komando pak Zainudin Amali sebagai Menpora, pada multi event kita mengalami peningkatan, grafiknya naik. Contoh hasil dari SEA Games ke SEA Games trennya lebih baik," kata Budiman menerangkan.
Terlebih, Budiman juga menyebut jika Zainudin Amali merupakan sosok Menpora terbaik yang dimiliki Indonesia, karena memiliki konsep dalam membangun olahraga Nasional dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
"Untuk itu, kami minta Pak Zainudin Amali yang hingga kini secara resmi masih tercatat sebagai Menpora mundur sebagai calon wakil ketua umum PSSI, karena masih sangat dibutuhkan bagi cabang olahraga lainnya, terlebih dalam memantapkan DBON. Karena Menpora kan bapaknya semua cabang olahraga di Indonesia," pungkas Budiman. (ant/fan)
Load more