Tak Mau Jadi Korban seperti Timnas Indonesia, FA China Didesak Surati AFC Agar Menolak Dipimpin Wasit Asal Timur Tengah Saat Lawan Bahrain

Jakarta, tvOnenews.com - Federasi Sepak Bola China (CFA) didesak untuk meminta kepada AFC agar laga kontra Bahrain tidak dipimpin wasit Timur Tengah, karena khawatir akan seperti korban seperti Timnas Indonesia.

Pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain yang dipimpin wasit asal Oman benar-benar menjadi perhatian serius tak terkecuali China.

Pada laga yang berkesudahan 2-2 itu, Timnas Indonesia dirugikan oleh kepemimpinan Ahmed Al Kaf karena dianggap sangat menguntungkan Bahrain.

Beberapa keputusan Ahmed Al Kaf dinilai merugikan skuad Garuda, salah satunya memberikan tambahan waktu secara tidak wajar.

Dia membiarkan laga tetap berjalan hingga menit ke-90+9, padahal tambahan waktu yang diberikan hanya enam menit saja

Akibat keputusannya tersebut, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+5 sehingga skor menjadi sama kuat 2-2.

Demi menghindari kerugian yang dialami Timnas Indonesia, CFA didesak mengambil langkah tegas kepada AFC jelang pertemuan lawan Bahrain.

Pertandingan antara Bahrain melawan China akan berlangsung di Stadion Nasional Bahrain pada 14 November 2024.

Sumber :

• Dok. FIFA

"Tim sepak bola nasional (china) selalu sulit mendapatkan perlakuan adil terhadap masalah wasit di kompetisi Asia. Kali ini di Kualifikasi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia juga perlu mengambil beberapa tindakan pencegahan," tulis media asal China, 163 dikutip, Senin (21/10).

Saat ini, AFC memang belum mengumumkan wasit yang akan memimpin pertandingan Bahrain melawan China nanti.

Namun, CFA diminta agar mendesak kepada AFC agar wasit yang menjalankan tugas nanti tidak berasal dari negara-negara Timur Tengah.

"AFC belum mengumumkan daftar wasit untuk pertandingan tandang tim China melawan Bahrain, namun Asosiasi Sepak Bola Tiongkok harus berusaha untuk tidak meminta wasit dari negara-negara Arab menegakkan hukum dan berusaha menghindari terlalu banyak hukuman penalti dalam pertandingan tandang," tulis 163.

Selain itu, mereka juga meminta mewaspadai strategi Bahrain di luar lapangan setelah laga melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 mendatang terancam tak bisa digelar di Jakarta.

"Saat memainkan pertandingan tandang di Bahrain, Anda harus siap secara mental untuk 'pergerakan di luar lapangan', termasuk persiapan tim, menginap di hotel, dan transportasi ke stadion. Khususnya, pemain dan fans harus menahan diri di lapangan agar tidak terlibat secara berlebihan perilaku dan tidak digunakan oleh warga Bahrain," tutupnya. (fan)