Jakarta, tvOnenews.com - Gelandang bertahan Liverpool sekaligus kapten Timnas Jepang, Wataru Endo mengaku sangat senang usai bisa mewujudkan salah satu mimpinya.
Hal itu diungkapkan Wataru Endo tak lama setelah membawa Samurai Biru mengandaskan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 15 November 2024 lalu.
Dalam matchday kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga itu, Jepang sukses menghajar Timnas Indonesia tanpa ampun dengan empat gol tanpa balas alias 4-0.
Tak lama setelah mampu membekuk skuad Garuda, Wataru Endo berbicara tentang sosok panutannya dalam sepak bola. Gelandang bertahan Samurai Biru ini pun memilih Javier Mascherano (pemain Liverpool 2007-2010).
Kapten Timnas Jepang itu mengatakan dirinya menjadikan Mascherano sebagai role model dalam bermain lantaran mereka mengisi posisi yang sama di lapangan.
Tak pelak, Wataru Endo mengaku dirinya selalu kagum dengan kemampuan Mascherano yang mampu bermain sebagai gelandang bertahan dan bek tengah.
"Saya banyak menonton pertandingannya (Mascherano-red)," ujar Endo, dikutip dari laman resmi Liverpool.
Ketika Mascherano aktif sebagai pemain, Wataru Endo yang lahir pada 9 Februari 1993 masih berusia remaja juga merupakan seorang bek tengah.
Saat itu, Wataru Endo mempelajari dengan cermat gaya bermain Mascherano yang sama-sama tidak memiliki postur tubuh tinggi untuk rata-rata ukuran Eropa.
Tinggi Mascherano adalah 1,74 meter, sementara Endo hanya lebih tinggi empat sentimeter dari idolanya itu.
"Ketika menjadi bek tengah, saya juga bek tengah yang tidak tinggi," jelas Endo.
Setelah sebelumnya hanya menyaksikan Mascherano di televisi, mimpi Wataru Endo pun terwujud pada tahun 2023 usai direkrut Liverpool dari klub Jerman VfB Stuttgart.
Meski tidak bermain langsung dengan legenda Timnas Argentina itu, setidaknya Endo kini memperkuat mantan klub idolanya di posisi yang sama.
"Tidak pernah terbayangkan sebelumnya saya bisa mengisi posisi yang sama dengan Mascherano di Liverpool. Saya sangat senang, mimpi jadi nyata," papar Endo.
Lebih lanjut, Endo menilai Liga Inggris sangat berbeda dengan liga-liga lain di mana dia pernah bermain.
Di mana, Liga Inggris menuntut kecepatan dan kemampuan fisik yang luar biasa hingga tempo permainannya juga sangat tinggi dan intens.
"Gelandang harus bisa berada di posisi yang bagus, selalu berusaha ada di antara lawan. Gelandang juga mesti sering mengamati lapangan dan memindai kondisi permainan sebelum menerima bola. Saya pribadi mencoba untuk terus bermain dengan sederhana. Ketika saya merasa dalam tekanan, cukup berikan bola ke bek. Gelandang idealnya bermain dengan satu atau dua sentuhan saja. Sesederhana itu," ujar Endo.
Beruntung Endo berada di Liverpool yang banyak diperkuat pemain kelas dunia. Itu membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan situasi.
Load more