Jakarta, tvOnenews.com - Media Australia menyebut Socceroos -julukan Timnas Australia- telah hancur hingga mendapat tekanan jelang melawan Timnas Indonesia.
Socceroos kali ini akan menjamu skuad Garuda dalam pertandingan leg kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan digelar pada 20 Maret 2025.
Sebelumnya, Australia telah dikejutkan oleh Timnas Indonesia pada pertemuan leg pertama dengan skor 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 10 September 2024.
Jelang pertemuan kedua melawan Timnas Indonesia tahun depan, Australia yang notabene salah satu negara terkuat Asia mendapatkan sorotan tajam dari media lokal.
Sorotan tersebut menghampiri Socceroos setelah mereka gagal meraih kemenangan saat menghadapi Bahrain pada 19 November 2024 lalu.
Ketika Timnas Indonesia menang 2-0 atas Arab Saudi, Australia justru ditahan imbang 2-2 oleh Bahrain setelah sebelumnya sempat memimpin.
Semuanya dimulai dengan baik ketika Kusini Yengi mencetak gol cepat dengan hanya 38 detik atau gol tercepat yang dicetak Australia sejak 2013.
Namun mereka di-comeback oleh Bahrain 1-2 sebelum Yengi menjadi pahlawan dengan gol keduanya di menit ke-95 untuk mencuri satu poin bagi Australia.
Hasil itu membuat salah satu media Australia, Courier Mail memberikan kritikan terhadap Socceroos yang tidak bisa mengembangkan permainan di di babak kedua.
Pasukan Tony Popovic itu juga dinilai kurang klinis dalam memaksimalkan peluang untuk mencetak gol dan sebaliknya harus kebobolan dua gol.
Karena itu, media Australia tersebut mengklaim Socceroos asuhan Tony Popovic berada di posisi ujung tanduk dan berpotensi gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Meski pada laga berikutnya, Australia masih akan menjamu Timnas Indonesia pada 20 Maret 2025 dan lima hari berselang melawat ke markas China.
"Tim Socceroos hancur berantakan dalam situasi yang membuat kualifikasi piala dunia mereka berada di ujung tanduk," bunyi pernyataan media Australia, Courier Mail dalam artikelnya.
"Tim Tony Popovic menyia-nyiakan peluang yang tak terhitung jumlahnya sebelum kegilaan selama dua menit mengguncang tim Australia dalam pertandingan grup tahap ketiga mereka melawan Bahrain di Riffa," tambahnya.
"Hasil imbang 2-2 ini menambah tekanan lagi bagi Socceroos karena mereka mengantongi tujuh poin di grup," tulisnya lagi.
Jumlah poin tersebut sebenarnya cukup untuk membuat Australia berada di posisi kedua Grup C, tetapi mereka hanya unggul satu poin atas Indonesia, Arab Saudi, Bahrain dan Cina.
Australia juga masih memiliki selisih poin yang sangat jauh dengan pemuncak klasemen, Jepang yang unggul dengan 16 poin.
Karena itu, Australia berpotensi digeser oleh tim-tim di bawahnya termasuk Timnas Indonesia yang tak disangka mampu bersaing dengan ketat.
Sementara itu, Popovic dalam wawancara pascapertandingannya usai menyaksikan timnya berubah dari posisi dominan menjadi terpojok itu mengaku emosi dan mendapatkan tekanan.
“Ada banyak emosi sekarang karena banyak hal yang terjadi dalam pertandingan,” kata Popovic.
"Kami unggul lebih dulu, itu hebat. Ada beberapa peluang bagus untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0 di babak kedua, tetapi gagal kami manfaatkan," tambahnya.
Setelah Australia mendapatkan kritikan dan tekanan dari media lokal, bukan tidak mungkin hal itu bisa mempengaruhi mental para pemain mereka.
Jika hal itu terjadi, kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk tampil lebih epic dan kembali memberikan kejutan terhadap Australia semakin terbuka lebar.
Dengan diperkuat oleh deretan pemain naturalisasi Eropa seperti Maarten Paes, Mees Hilgers, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen hingga Ole Romeny, bukan tidak mungkin skuad Garuda bisa meraih poin penuh.
(yus)
Load more