Solo, tvOnenews.com - Kiper Filipina, Quincy Kammeraad tak bisa menutupi rasa bangganya usai bisa membalaskan dendam dari Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Hasil akhir 1-0 untuk kemenangan Filipina atas Timnas Indonesia membuat skuad The Azkals berhak lolos ke partai semifinal.
Kemenangan itu juga tak terlepas dari performa apik sang penjaga gawang, Quincy Kammeraad dalam laga di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (21/12/2024) malam WIB.
Quincy Kammeraad sebetulnya tampil dari bangku cadangan pada menit ke-16 menggantikan Patrick Deyto yang mengalami cedera.
Selepas laga, kiper kelahiran Belanda pun tak bisa menutupi rasa bangganya mengingat ini menjadi debut perdananya bersama skuad senior Filipina.
Pemain One Taguig ini pun sempat disinggung awak media terkait kenangannya yang pernah dibantai habis Timnas Indonesia saat Piala AFF U-18 2017 silam.
Sebagai informasi, Quincy Kammeraad pernah menangis tersedu-sedu saat kebobolan tujuh gol dari Timnas Indonesia U-18.
Lebih mengenaskan, kiper Filipina itu harus dikartu merah di akhir-akhir laga karena melanggar salah satu pemain skuad Garuda.
Hasil kekalahan telak 9-0 pun tak terelakkan saat berhadapan dengan skuad yang saat itu dibela Egy Maulana cs di Piala AFF U-19 2017 silam.
Quincy Kammeraad pun menceritakan bahwa ada cerita yang sangat panjang hingga dia akhirnya bisa membalaskan dendam terhadap Timnas Indonesia.
Pemain berusia 23 tahun ini pun seakan tidak menunjukkan kekhawatirannya soal masa kelamnya yang pernah di bantai sembilan gol tanpa balas dalam laga tersebut.
"Banyak orang yang tidak tahu ini adalah debut saya di Timnas senior (Filipina)," ujar Quincy Kammeraad usai laga di Stadion Manahan, Sabtu (21/12/2024).
"Saya pikir ini cerita yang panjang (sejak menangis kala dibantai Indonesia pada 2017). Saya pikir hanya di sepak bola yang bisa membuat cerita semacam ini," tambahnya.
Kemudian, Quincy Kammeraad memuji strategi dari pelatih Alberto Capellas yang berhasil meraih kemenangan atas Timnas Indonesia.
Menurutnya, skuad The Azkals mampu memanfaatkan situasi dengan sangat baik mengingat Timnas Indonesia hanya bermain dengan 10 pemain usai Muhammad Ferarri mendapatkan kartu merah.
"Saya rasa pelatih memberi rencana pertandingan yang baik buat kami," jelas Quincy Kammeraad.
"Kami tahu mereka tim yang bagus, tapi kami hari ini mengambil keuntungan (unggul jumlah pemain) Saya rasa kami mengeksekusi dengan baik," tutupnya.(igp/hfp)
Load more