tvOnenews.com - Pemecatan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia dianggap berbau pengkhianatan oleh media Korea.
Menurut mereka, ada upaya mencurigakan dari PSSI saat Piala AFF 2024 untuk segera mengganti Shin Tae-yong apabila gagal bawa Timnas Indonesia mencapai target.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia baru saja melakukan reformasi besar-besar di jajaran pelatih dengan mengganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert.
Tidak sendiri, Patrick Kluivert akan menahkodai Timnas Indonesia bersama dua asisten pelatih ternama Eropa yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Patrick Kluivert dan Denny Landzaat dikabarkan sudah tiba di Jakarta dan akan diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Minggu sore (12/1/2025).
Pergantian pelatih Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert sebetulnya masih meninggalkan banyak tanya di benak para suporter Timnas Indonesia.
Bagaimana tidak, meski awalnya muncul sejumlah rumor lengsernya STY, namun kabar pemecatan Shin Tae-yong dari skuad Garuda justru terkesan mendadak.
Pasalnya, jika dilihat dari segi prestasi, raihan Timnas Indonesia tidak terlalu buruk yang salah satunya adalah mampu bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bahkan, Jay Idzes dan kolega sebentar lagi akan menjalani dua laga krusial menghadapi Australia dan Bahrain sebagai langkah awal menuju Piala Dunia 2026.
Kendati demikian, kegagalan di Piala AFF 2024 mungkin menjadi pertimbangan PSSI sebagai salah satu penilaian kinerja Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia.
Dalam turnamen ini, tim Merah Putih terbilang babak belur di fase grup lantaran dikalahkan dua musuh tradisional mereka yaitu Vietnam dan Filipina.
Kondisi ini kemudian disinggung oleh media asal Korea Selatan yang turut membahas faktor pemecatan Shin Tae-yong dari kursi jabatan Timnas Indonesia.
Media Korea Best Eleven menyebut jika ada aroma pengkhianatan dari federasi agar Shin Tae-yong gagal bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 lalu.
“Pengkhianatan Indonesia yang nyata, Piala Mitsubishi Electric AFF 2024,” tulis headline media Korea Best Eleven.
Kondisi pengkhianatan yang dimaksud merujuk kepada permintaan Shin Tae-yong yang tak terlalu memprioritaskan Piala AFF 2024 sebagai tujuan utama.
“Pelatih Shin ingin menggunakan pemain muda sebagai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan menyerap mereka ke dalam kekuatan tim utama di masa depan,” jelasnya.
PSSI pun awalnya menyetujui keinginan Shin Tae-yong itu yang salah satunya adalah hanya membawa pemain Timnas Indonesia U-22 saja di Piala AFF 2024.
Namun setelah kalah di Piala AFF 2024, PSSI seolah menutup mata dan menuduh Shin Tae-yong sebagai biang kegagalan sehingga dia digantikan oleh Patrick Kluivert.
“Namun, ketika tim tidak tampil bagus di kompetisi ini (Piala AFF), mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk memutuskan kontrak dengan pelatih Shin dan mendatangkan Kluivert,” ujarnya.
Berdasarkan asumsi dari media Korea tadi, Timnas Indonesia seharusnya tidak menyetujui permintaan Shin Tae-yong yang ingin bawa pemain muda jika ingin juara Piala AFF 2024.
“Jika Indonesia memang tertarik dengan Piala AFF 2024, seharusnya mereka tidak menyetujui rencana pelatih Shin yang bertujuan mengembangkan pemain U-22,” tulis Best Eleven.
“PSSI yang sudah menyetujui rencana Coach Shin (bawa skuad U-22 untuk Piala AFF 2024) tiba-tiba berubah sikap dan memberikan penilaian negatif,” lanjutnya.
Karena kondisi inilah, media Korea Best Eleven blak-blakan menyebut bahwa tindakan PSSI kali ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Shin Tae-yong.
“Seperti yang dikemukakan beberapa orang, ini juga alasan mengapa kata pengkhianatan digunakan,” tegas Best Eleven.
(han)
Load more