tvOnenews.com - Pengamat asing asal Korea Selatan, Hong Jae-min membandingkan kiprah pelatih asal Korea Selatan yang berkarir di ASEAN.
Saat ini tiga timnas dari 11 negara Asia Tenggara dipimpin oleh pelatih asal Korea Selatan.
Pada awalnya hanya Park Hang-seo yang memimpin timnas Vietnam pada 2018 silam.
Sampai akhirnya Indonesia memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia pada 2020 lalu.
Malaysia pun menyusul dengan memperkenalkan Kim Pan-gon pada 2022. Sampai akhirnya satu tahun kemudian Park Hang-seo meninggalkan Vietnam.
Vietnam sempat memanggil kembali mantan pelatih Philippe Troussier, dianggap tak bisa memberikan dampak signifikan dengan kekalahan beruntun di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia, Vietnam pun memecat Philippe Troussier.
Vietnam yang dianggap belum move on pun akhirnya memanggil kembali pelatih asal Korea Selatan, Kim Sam-sik untuk mengisi kekosongan termasuk mempersiapkan tim di Kualifikasi Piala Dunia.
Hong Jae-min mengakui peningkatan prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia kini paling berdampak akhir-akhir ini.
Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar Piala Asia untuk kali pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Tiga bulan kemudian, giliran Timnas Indonesia U-23 yang mencatatkan sejarah dengan debut manis di Piala Asia U-23 sampai ke babak semi final.
Hong Jae-min mengakui demam K-Wave tak hanya terjadi pada budaya tematik seperti musik dan fashion.
Bahkan Hong Jae-min menyoroti gaya hidup Shin Tae-yong selama memimpik Timnas Indonesia. Dari mulai fasilitas kelas internasional hingga pengawalan ketat dari sang pelatih.
"Di Indonesia, Coach STY diperlakukan sebagai pahlawan. Kendaraan dia akan dikawal polisi kemanapun dan kapanpun dia pergi, berkat itu, dia bisa kemanapun dengan lancar tanpa takut kemacetan Jakarta," kata Hong Jae-min dikutip dari laman JongAng Ilbo.
Shin Tae-yong dianggap berhasil membalas seluruh fasilitas dan kemewahan itu dengan memberikan peningkatan Ranking FIFA dengan signifikan, naik 39 peringkat dalam waktu 4 tahun.
Bukan hal mudah bagi legenda sepak bola Korea Selatan ini untuk mencapai prestasi tersebut. STY bahkan sempat geleng geleng kepala dengan kondisi fisik dan gaya hidup pemain timnas.
"Meski kemampuan penanganan bola bagus, mereka tidak memiliki stamina untuk bermain baik selama 90 menit. Tapi Coach STY gigih dalam mencapai tujuannya," tulis Jae-min.
Perbedaan pun berhasil dilakukan oleh Kim Pan-gon dengan membawa Malaysia ke Piala Asia untuk kali pertama dalam 43 tahun.
Meski mengakhiri turnamen sebagai posisi dasar klasemen, Kim Pan-gon pun menantang negaranya sendiri dengan berhasil menahan imbang 3-3 Korea Selatan.
Kim Pan-gon memutus generasi Timnas Malaysia dengan memanggil banyak nama baru ketika Piala Asia 2023 lalu.
"Dulu, Malaysia bisa saja terpuruk, tapi kegigihan Kim Pan-gin dalam tim terlihat ketika berhasil bangkit meski tertinggal dari Korea Selatan. Bahkan laga berakhir dengan skor 3-3 di akhir menit," kata Hong Jae-min.
Kini tinggal Kim Sam-sik yang meneruskan legacy Korea Selatan di ASEAN. Vietnam yang sempat mencapai Ranking FIFA dua digit di bawah Park Hang-seo kini kembali ke level ratusan dan Kim Sam-sik yang harus mengembalikannya lagi. (hfp)
Load more