tvOnenews.com – Isu suap menimpa LaNyalla Mattalitti menjelang KLB. Apa sebenarnya rencana sosok yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI terhadap uang sebesar Rp1 miliar?
Calon Ketua Umum PSSI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengaku tak habis pikir atas tuduhan politik uang senilai Rp1 miliar kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Isu mencuat menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Padahal, menurut LaNyalla Mattalitti, dana Rp1 miliar merupakan program pembinaan Asprov PSSI yang akan ia jalankan jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
"Subsidi Rp1 miliar untuk Asprov PSSI merupakan program kerja saat terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Bagaimana mungkin hal itu dituduh sebagai politik uang jelang KLB?” ucap LaNyalla Mattalitti.
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menjelaskan, “Subsidi Rp 1 miliar merupakan komitmen saya untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Bentuknya berupa subsidi kepada Asprov PSSI yang merupakan ujung tombak bagi pengembangan sepakbola nasional."
Lebih lanjut pria berdarah Bugis menambahkan, Asprov PSSI sangat butuh stimulus untuk menggerakkan kegiatan di setiap daerah, seperti pengelolaan infrastruktur atau memutar kompetisi kelompok umur yang muaranya adalah kemajuan sepakbola nasional.
LaNyalla mengaku sudah biasa dengan panah-panah fitnah menghujam dirinya. Kata dia, nantinya voter akan terbuka sendiri dengan programnya ini.
"Komitmen saya tidak memandang siapa yang mendukung dan tidak. Saya tegaskan, Asprov PSSI yang tidak memilih saya pun tetap akan mendapatkan dana subsidi tersebut, karena tujuannya untuk pengembangan sepakbola daerah yang merupakan pondasi dasar pengembangan sepakbola nasional.”
“Apakah hal tersebut dikatakan politik uang?" tanya pria yang lahir di Jakarta dan besar di Surabaya.
Pernah menjabat Ketua Badan Tim Nasional PSSI, LaNyalla berulang kali mengatakan bahwa politik uang akan merusak sepakbola yang justru merupakan olahraga masyarakat. "Kualat kita kalau bermain main dengan sepakbola,” lanjut Ketua DPD RI.
“Soal statement saya terkait sodaqoh di KLB, artinya jika memang ada yang melakukan politik uang dan ada uang yang bergerak di KLB nanti, silakan saja ambil sodaqohnya. Tapi saat di bilik suara, gunakan hati nurani, bertanya kepada Allah, siapa yang layak menjadi orang nomor satu di PSSI,” imbuh LaNyalla.
“Mantapkan hati, gunakan hati nurani," jelas LaNyalla yang mengaku tidak heran dengan isu dan fitnah. "Saya abaikan semua hal yang demikian. Sekali lagi saya katakan, ikhtiar saya tunggal, yakni ingin sepakbola Indonesia yang terbaik, tim yang menang.”
Ketua Umum PSSI pada 2015 menambahkan, “Saya akan tunaikan utang lama, 2015, serasa jalan baru sejengkal, harus saya tuntaskan. Dan itu keyakinan saya, ada yang menunggu saya hingga tiba di garis akhir, bersama dengan masyarakat sepakbola yang saya cintai," pungkas LaNyalla Mattalitti. (crp/raw)
Load more