tvOnenews.com – FIFA mengharamkan intervensi pemerintah terhadap federasi sepakbola. Tapi pada 2013, Menpora mengaku menerima surat dari FIFA untuk menyelesaikan konflik PSSI.
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berada di persimpangan sulit akibat konflik internal pada dekade kedua era 2000-an. Para pengurus organisasi bertikai dalam mengendalikan federasi nasional hingga terpecah dalam dualisme.
Kerumitan makin membelit lantaran ada beberapa pihak di dalam tubuh PSSI, juga di luar organisasi yang bertentangan dengan federasi hasil pertemuan dalam KLB di Solo, Jawa Tengah.
KLB di Solo pada 2011 menghasilkan Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Namun sejumlah masalah kemudian membuat Djohar memecat beberapa anggota Komite Eksekutif (Committee Executive/Exco) PSSI, seperti LaNyalla Mattalitti.
Dalam kekisruhan, LaNyalla Mattalitti dan rekan-rekan melakukan perlawanan dan melaksanakan KLB di Ancol, Jakarta. Situasi sepakbola nasional makin rumit.
Lantaran konflik menjepit, PSSI tidak bisa menjalankan kompetisi profesional dan amatir dengan baik serta tim nasional pun tidak terbentuk dari pemain-pemain terbaik.
Ketegangan PSSI bukan tidak menjadi perhatian organisasi di tingkat lebih tinggi. Konfederasi sepakbola Asia (AFC) dan internasional (FIFA) pun memberi arahan untuk meredakan pertempuran di antara elite-elite sepakbola nasional.
Persoalan makin sulit terurai lantaran Statuta FIFA tidak membolehkan pihak lain untuk turut-campur dalam organisasi sepakbola, termasuk PSSI. Bahkan pemerintah tidak berhak melakukan intervensi kecuali sudi menerima sanksi dari FIFA.
Namun pada 13 Februari 2013, sepucuk surat dari Sekretaris Jenderal FIFA meluncur ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.
Menpora Roy Suryo mengaku, ada surat dari Sekjen Jerome Valcke yang menyatakan apresiasi pada usaha pemerintah untuk mengurai masalah PSSI.
Surat Sekjen FIFA tidak mengarahkan pada petunjuk teknis dan strategis. Namun secara implisit, nada kalimatnya seolah mempersilakan pemerintah (dalam hal ini Menpora) untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan organisasi olahraga di Indonesia.
“We sincerely hope that your efforts will yield good results since it would be sad that the numerous Indonesian football lovers be deprived of their favourite sport because of the selfishness of some groups of interest”.
“Kami sungguh berharap bahwa usaha-usaha anda akan memperoleh hasil yang baik karena sungguh menyedihkan bila pecinta sepakbola Indonesia yang jumlahnya sedemikian banyak harus kehilangan olahraga favorit mereka hanya karena sikap egois sejumlah pihak yang punya kepentingan”.
Berdasarkan paragraf terakhir dari isi surat Sekjen FIFA bertanggal 13 Februari 2013, Menpora Roy Suryo lantas mengumpulkan pihak-pihak yang bertikai dan pemangku kepentingan lain untuk membahas upaya-upaya penyelesaian konflik internal PSSI. (raw)
Load more