Jakarta, tvOnenews.com - Muncul drama dalam Kongres Luar Biasa alias KLB PSSI 2023, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). Hasil voting untuk posisi Wakil Ketua Umum PSSI (waketum) dihitung ulang karena ada indikasi pencurian suara.
Direktur Keuangan Persiba Balikpapan, Togar Simanjuntak, mengatakan sejumlah nama yang masuk dalam calon tetap, tidak keluar dalam proses perhitungan pemilihan Waketum PSSI.
"Banyak yang nulis Ratu Tisha hilang. Ada yang nulis namanya Syauqi hilang. Ada yang nulis namanya Riyad hilang. Sehingga usul dari teman-teman itu ganti KP (Komite Pemilihan)," ujar Togar.
"Akan tetapi, Pak Ibul (Iwan Bule) bilang untuk hitung ulang. Jadi Kongres ini diselamatkan oleh wibawanya Ibul," lanjutnya.
Mantan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule, dalam KLB PSSI 2023. (Dok. Antara)
Togar pun mengaku kesal karena sikap dari KP yang tidak transparan terkait mekanisme pemilihan dalam KLB PSSI 2023. Kemudian juga ada indikasi pencurian suara karena banyak suara voters yang hilang.
"Kami marahnya para voters itu ke exco-exco yang lama-lama, itulah yang mengkhianati Ibul. Sekarang mau dikhianati juga ini semua peserta kongres. Itu yang bikin kami marah," tutur Togar.
"Nah diduga nama-nama Tisha itu yang milih Tisha dihilangkan, kira-kira seperti itu," ujar Togar.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, bersama Yunus Nusi terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, mendampingi Erick Thohir. Kepastian itu didapat setelah keduanya mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Waketum PSSI.
Dalam hasil pemilihan, Zainudin Amali memperoleh 66 suara, sementara Yunus Nusi mendapatkan 63 suara. Keduanya mengalahkan 14 calon lainnya dalam pemilihan Waketum PSSI.
Sebanyak 16 calon waketum PSSI bersaing dalam KLB PSSI. Para calon Waketum PSSI itu, antara lain Ahmad Riyadh, Ahmad Syauqi Soeratno, Andre Rosiade, Doni Setiabudi, Duddy Sutandi, Fary Djemy Francis, Gede Widiade, Hasani Abdulgani.
Kemudian ada juga nama lain yang mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI, yaitu Hasnuryadi Sulaiman, Juni Ardianto Rachman, Maya Damayanti, Ratu Tisha Destria, Sadikin Aksa, Yesayas Oktavianus, Yunus Nusi, dan Zainudin Amali. (hsn/mir)
Load more