Sementara itu, Ketua Panpel PSIS, Danur Rispriyanto menambahkan telah menyiapkan 1000 tiket untuk suporter Persebaya yang akan diberikan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Kami siapkan 1000 tiket untuk suporter Surabaya, nanti kita berikan ke mas Wali Eri Cahyadi. Tadi di rapat zoom sudah kami sampaikan, dan mas Eri menegaskan akan hadir bersama 1000 orang suporter menggunakan bus,” pungkasnya.
Sedangkan dari pihak Panpel Persebaya, Surahman meminta agar aparat harus tegas dalam menindak bonek-bonek liar karena bonek sendiri tidak hanya ada di Surabaya, namun juga ada di daerah lain. Tak hanya itu, bonek liar yang datang ini lebih sering disebut boling alias bondo maling karena kerap berbuat kurang baik dalam berperilaku.
“Saya sepakat kalau aparat harus tegas, ini yang bikin nama suporter memalukan. Mereka bonek liar yang datang ini bukan bonek tapi boling alias bondo maling. Jadi boling-boling yang datang ini langsung diminta pulang saja, jangan sampai bisa mendekat ke Stadion, nanti mereka berulah. Elpiji saja kadang dicuri,” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti meminta laga PSIS melawan Persebaya ini harus terlaksana dengan baik dan aman, sehingga rapat untuk koordinasi terus dilakukan antar jajaran masing-masing.
“Yang pasti ini harus terlaksana dengan baik, aman kondusif. Tadi saya sudah gelar rakor dengan Pemkot Surabaya dan pihak Persebaya juga. Intinya, semua ingin pertandingan berjalan lancar,” terang Ita, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, diketahui laga Liga 1 antara PSIS melawan Persebaya pada 8 Februari 2023 lalu terpaksa ditunda karena tidak mendapat izin dari Kepolisian. Namun, penundaan ini tak menyurutkan para bonek untuk tetap datang ke Semarang tiga hari sebelumnya yang kemudian mengamen dan tidur di pinggir jalan dan depan toko sehingga memicu keresahan warga Kota Semarang. (Dcz/Dan)
Load more