tvOnenews.com - Pertandingan derbi Jawa Timur antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC resmi digelar di Stadion PTIK, Jakarta pada Selasa (11/4/2023).
Padahal, tim berjuluk Bajul Ijo tersebut berstatus sebagai tuan rumah yang seharusnya bermain di Surabaya dengan dukungan suporter.
Stadion Joko Samudro Gresik yang menjadi kandang sementara Persebaya di putaran kedua tidak bisa digunakan karena Pemkab Gresik ada agenda bersamaan.
Kemudian, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi kandang utama Persebaya belum bisa digunakan meski Piala Dunia U-20 batal.
Alasannya, stadion tersebut masih dalam pengelolaan Kementerian PUPR dan belum diserahterimakan lagi ke Pemkot Surabaya.
Ketua Panpel Persebaya Ram Surahman mengakui bahwa mereka sudah mengetahui informasi terkait kondisi tersebut sejak awal Maret lalu.
”Itu yang membuat kami memutuskan pertandingan melawan Arema ini lebih baik dilaksanakan di zona netral saja,” kata Ram, dikutip dari laman resmi Persebaya.
”Kami sendiri yang datang ke Jakarta untuk mengurus perizinan,” tegasnya.
Ram menambahkan, laga ini seharusnya berlangsung pada 3 Maret lalu. Namun, tertunda karena tidak ada izin penggunaan stadion.
”Kenangan tragis Tragedi 1 Oktober di Kanjuruhan masih terngiang-ngiang. Itu menjadi salah satu faktor kami kesulitan mendapatkan izin pemakaian stadion. Bagaimana pun, kami harus berusaha semaksimal mungkin agar laga melawan Arema ini jangan sampai tertunda lagi,” lanjutnya.
”Semoga Tragedi 1 Oktober tidak terulang lagi, dan kita semua bisa menjalani partai home dengan semestinya, di kota sendiri, dengan penonton termasuk suporter tim tamu, seperti saat kita menjamu Persija beberapa waktu lalu,” tutup Ram. (fan)
Load more