Nahas, Alif yang masih berada di ruang konferensi pers justru menjadi bulan-bulanan oknum tersebut. Dia didekap dan didorong oleh oknum lainnya hingga akhirnya dikeroyok.
"Nahasnya media officer kami yang masih tertinggal di ruang preskon didekap dan didorong oleh oknum yang lain dan selanjutnya diseret ke arah pintu masuk pemain untuk kemudian dikeroyok secara bersama-sama oleh beberapa oknum lain yang ada di luar," kata Umar.
Beruntung, Alfi berhasil meloloskan diri dan mendapatkan pertolongan dari lukanya tersebut.
Madura United pun mengutuk keras kejadian tersebut. Apalagi stadion seharusnya menjadi tempat ramah bagi semua orang terutama bagi tim yang bertanding.
"Terlebih kejadian ini terjadi di ruang konferensi pers yang seharusnya menjadi ruang terbatas peruntukkannya bagi personel yang terdaftar," kata Umar.
Tak hanya itu, Umar memastikan akan mengambil langkah hukum serta mengajukan protes pada operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru.
"Kami akan melakukan protes resmi kepada operator liga atas ketidaknyamanan ini, selain kami juga menempuh upaya hukum demi terangnya insiden ini," kata Umar.
Load more