tvOnenews.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir turut mengomentari terjadinya match fixing atau pengaturan skor yang kembali terjadi di Liga 2 oleh pemain lama, Vigit Waluyo (VW).
Vigit Waluyo merupakan sosok lawas di dunia sepak bola Indonesia. Pada Januari 2019 lalu, mantan pemilik PS Mojokerto Putra itu sudah pernah dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia seumur hidup.
Pekan lalu, Rabu (13/12/2023) Satgas Anti Mafia Bola Polri menetapkan 8 tersangka tuduhan pengaturan skor di Liga 2 pada 2018 lalu, dimana Vigit Waluyo menjadi aktor intelektualnya.
(Foto: tvOnenews.com/Aldi Herlanda)
Selain Vigit juga ditahan dua tersangka lainnya yakni seorang asisten manajer klub Dewanto Rahadmoyo Nugroho (DRN) dan satu LO wasit berinisial Kartiko Mustikaningtyas (KM).
Selain itu Kepala Satgas Anti Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri juga menahan empat orang wasit dengan inisial K, RP, AS, dan R.
Satu orang lagi merupakan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang).
(Foto: tvOnenews.com/Syifa Aulia)
“Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki. Ada bukti yang kuat, maka langsung sikat tidak pandang bulu,” tegas Erick Thohir di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
“Jika ingin sepakbola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita," imbuhnya.
Erick Thohir berharap tindakan penegakan dan penerapan hukuman bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepak bola Indonesia ini menimbulkan efek jera.
“Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati. Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing,” tutup Erick.
(amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.
Load more