Andri juga membantah adanya larangan pengelola agar PSMS Medan tak lagi menggunakan Stadion Baharoeddin Siregar. Dia mengaku bahwa sejauh ini komunikasi dengan manajemen stadion masih berjalan baik.
"Oh tidak, kita tetap menggunakan Stadion Baharoeddin Siregar, mudah-mudahan tak ada kendala. Sejauh ini tak ada masalah (dengan pihak pengelola stadion)," jelas Andry lagi.
Sementara itu, pascakericuhan suporter PSMS Medan di Stadion Baharoeddin Siregar, Komisi Disiplin atau Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada PSMS Medan dengan tidak boleh adanya penonton saat laga kandang sebanyak tiga kali dan denda Rp12,5 juta.
Hukuman itu pun tak diterima oleh PSMS Medan begitu saja. Manajemen skuad Ayam Kinantan itu telah melayangkan banding. "Untuk sanksi, kami optimis, InsyaAllah banding kami dikabulkan," kata Andry.
Masuknya PSMS Medan dalam 12 Besar ini tentu akan menjadi harapan baru bagi suporter untuk terus mendukung tim kesayangannya itu hingga melaju ke Liga 1. Oleh karena itu, Andry berharap laga kandang 12 Besar nanti akan tetap dimeriahkan oleh penonton.
"Apapun itu, kehadiran suporter dan pendukung menjadi ruh bagi PSMS Medan yang berjuang untuk ke Liga 1. Kami berharap upaya banding yang kami lakukan dikabulkan PSSI," harapnya.
Untuk diketahui, pada babak 12 besar Liga 2 ini, PSMS Medan masuk di Grup X bersama tiga tim lainnya. PSMS Medan, peringkat tiga klasemen akhir Grup 1 berada satu grup dengan pemuncak dan runner-up Grup 1 Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh. Peringkat 3 di Grup 2 yakni PSIM Yogyakarta juga masuk dalam Grup X. (iin/wna)
Load more