Pemain pun dianggap sebelah mata karena tidak bisa bertemu dengan pemilik maupun manajemen klub meski sudah membuat janji.
"Para pemain awalnya menolak untuk bermain di laga keempat babak playoff Liga 2, namun berubah pikiran setelah manajemen berjanji akan segera membayar tunggakan gaji namun urung dilaksanakan," tulis FIFPro.
Alih-alih mendapatkan gaji, ternyata pemain mendapatkan ancaman dari orang yang tak dikenal yang datang ke asrama pada tengah malam dan meminta mereka memainkan pertandingan kelima.
"Para pemain memilih untuk kembali ke rumah, tapi klun malah ajukan tuntutan pidana terhadap pemain yang mengunggah masalah tersebut di akun media sosial mereka," tulis FIFPro.
FIFPro pun sepenuhnya mendukung tindakan para pemain dan menuntut klub untuk memenuhi hak para pemain.
"Sangat mengecewakan bahwa jajaran pemimpin Kalteng Putra tidak hanya tidak menghormati kontrak pemain dengan tidak membayar gaji mereka tapi juga mengintimidasi para pemain dengan prosedur pidana," lanjut FIFPro.
FIFPro mengakui masalah yang melibatkan hukum sudah pernah terjadi sebelumnya pada Alex dos Santos dan telah diselesaikan oleh FIFA.
Load more