tvOnenews.com - Legenda Timnas Indonesia, Budi Sudarsono memberikan komentar terkait krisis dan minimnya pemain lokal yang berkualitas di skuad Garuda.
Budi Sudarsono yang merupakan salah satu striker paling ganas di Timnas Indonesia itu sadar bila saat ini kualitas penyerang di sepak bola Indonesia tak seapik pada masa dirinya masih menjadi pemain.
Penyerang yang mempunyai catatan 16 gol dalam 46 pertandingan bersama Timnas Indonesia menyayangkan keputusan klub Liga 1 yang saat ini lebih memilih untuk menggunakan penyerang asing daripada pemain lokal.
Dirinya mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia sulit memiliki penyerang tajam seperti pada masa keemasannya karena klub Liga 1 lebih memilih untuk mengisi posisi striker dengan pemain asing.
"Problemnya itu di kompetisi, bedanya striker yang sekarang (ada di klub Liga 1), pemain asing dan pemain lokal jarang,” kata Budi Sudarsono kepada awak media termasuk tvOnenews.com seusai acara Diskusi Refleksi 94 Tahun PSSI di GBK Arena, Sabtu (11/5/2024).
"Kebanyakan tim-tim Liga 1 memakai pemain asing, nah apalagi formasi dulu memakai dua striker, tetapi sekarang satu," tambahnya.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia pada era 2000-an memiliki striker mengerikan dan menjadi momok mematikan bagi lawannya.
Adalah Boaz Solossa, Bambang Pamungkas, dan Kurniawan Dwi Yulianto menjadi sejumlah penyerang lokal Timnas Indonesia yang bertalenta pada masa itu.
Walaupun saat ini Timnas Indonesia memiliki penyerang tajam seperti Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, namun kedua penyerang itu dinilai belum mampu menjawab ekspetasi suporter Garuda.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga memang dikenal lebih sering memainkan Rafael Struick sebagai juru gedor skuad Garuda.
Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka memang selalu dipanggil pelatih asal Korea Selatan untuk membela Timnas Indonesia. Namun sayangnya, kedua pemain tersebut belum mampu mendapatkan kepercayaan dari Shin Tae-yong.
Legenda Timnas Indonesia Budi Sudarsono. Dok. tvOnenews/Ilham Giovani Pratama
Tak jarang kedua pemain Liga 1 itu memulai permainan dari bangku cadangan dan hanya beberapa kesempatan saja untuk bermain sejak menit awal.
"Ramadhan Sananta pun jarang (dimainkan). Jadi, jam terbang itu perlu, apalagi di internasional,” ujar eks penyerang Persik Kediri.
Budi Sudarsono menyadari bahwa pemain asing yang bermain di Liga seharusnya bisa dijadikan motivasi para pemain lokal.
Dirinya mengatakan bahwa kehadiran pemain asing di Liga 1 bisa menjadi pemantik para pemain lokal untuk bisa bersaing di lapangan hijau.
"Menurut saya, itu seharusnya menjadi motivasi untuk mengalahkan pemain asing," tutupnya. (igp/hfp)
Load more