"Itu membuat saya bingung, karena PSSI butuh 150 pemain, tetapi tempat pemain mendapatkan menit bermain malah dibatasi," ujar Andritany.
"Kita bukan memperjuangkan kita yang ada di sini. Tapi kita memperjuangkan orang-orang yang teman-teman media gak tahu siapa itu mereka di sana. Saya punya teman pesepak bola yang bahkan memiliki gaji di bawah UMR," sambungnya.
Andritany juga menilai harapan PSSI agar kompetisi menjadi candradimuka pemain Timnas Indonesia malah tergerus dengan regulasi delapan pemain asing.
"Pemain bagus itu butuh jam terbang, bukan tiba-tiba bagus di tim nasional," kata Andritany.
"Ketika jumlah pemain asing ditambah, ini akan menyulitkan pemain nasional mendapatkan jam terbang," tutupnya.
Meski memiliki wacana untuk menambah kuota para pemain asing pada Liga 1 2024/2025, namun hingga saat ini PSSI belum ketuk palu dan meresmikan regulasi tersebut.
Di sisi lain, Liga 1 2024/2025 tidak akan menggunakan regulasi babak Championship Series seperti yang terjadi pada edisi sebelumnya.
Load more