Bali, tvOnenews.com - Persija Jakarta, beserta tiga tim lainnya yang lolos ke semifinal Piala Presiden 2024, mendapatkan kabar baik karena adanya rencana untuk menambah uang hadiah di turnamen pramusim Liga 1 2024/2025 ini.
Pagelaran Piala Presiden 2024 baru saja menyelesaikan fase grup pada Jumat (26/7/2024) malam ini WIB.
Laga Persija Jakarta kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, yang berakhir dengan kekalahan 0-3 untuk Macan Kemayoran, merupakan partai terakhir di fase grup.
Meski kalah, Persija sudah memastikan diri lolos ke semifinal sejak sebelum laga menghadapi Bali United.
Mereka lolos bersama Arema FC dari Grup B, selagi perwakilan Grup A yang lolos adalah Borneo FC dan Persis Solo.
Kini, para semifinalis Piala Presiden 2024 bisa tersenyum lebar karena adanya rencana untuk menambah uang hadiah.
Hal itu disampaikan oleh Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024.
Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan bahwa peningkatan uang hadiah ini beririringan dengan peningkatan dana masuk dari sponsor.
Maruarar Sirait tidak menjelaskan secara detail berapa kenaikannya, namun memastikan bahwa ada peningkatan dalam hal uang hadiah.
“Saya tadi sudah minta dihitung-hitung, saya akan menambah hadiah buat juaranya karena sponsornya makin lama makin banyak, jadi kita panitia harus fair, jadi nanti klubnya juga makin semangat, pemain makin semangat,” kata sosok yang akrab disapa Ara itu di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/7/2024) malam.
“Sponsor banyak ya kita tentu hadiahnya harus bertambah, bukan dikurangi, tapi ditambah. Hadiahnya kita tambah sekarang karena sambil main, sponsor datang terus,” tambahnya.
Sebagai gambaran, pada Piala Presiden 2022, tim juara menerima hadiah Rp3 miliar, selagi menurut informasi sebelumnya, juara Piala Presiden 2024 adalah Rp5 miliar.
Tim peringkat kedua dikabarkan akan mendapat Rp2,5 miliar, juara ketiga menerima Rp1,5 miliar, selagi tim urutan keempat mendapatkan Rp1 miliar.
“[Sponsor] sudah Rp 68 miliar, saya yakin dalam beberapa hari ini akan meningkat. Kenapa tidak boleh ada APBN, BUMN, karena kalau industri olahraga harus dari swasta."
“Awalnya 48 [miliar] sekarang menjadi 68, dari situ membuktikan bahwa dinamika positif ekosistem sepak bola terjadi. Karena ada PSSI yang bagus, ada presiden yang bagus, ada Piala Dunia, dan prestasi makin bagus,” tutur politisi Gerindra itu. (ant/rda)
Load more