Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes mengaku kagum dengan atmosfer suporter usai menjalani debut menjadi juru taktik di Liga 1.
Wagner Lopes sendiri baru saja debut di Liga 1 usai ditunjuk untuk menjadi pelatih teranyar PSS Sleman musim ini.
Pelatih naturalisasi Jepang kelahiran Brasil itu didatangkan pasukan berjuluk Super Elja dengan harapan bisa meraih posisi enam besar di Liga 1 2024/2025.
Laga perdananya bersama PSS Sleman harus tercoreng usai meraih kekalahan dari Persebaya Surabaya.
PSS Sleman harus menyerah dari tuan rumah Persebaya usai kalah tipis 1-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (11/8/2024) malam WIB.
Meski bukan bertanding di kandang sendiri, namun pelatih asal Brasil itu mengakui dirinya kagum dengan kegilaan atmosfer suporter tuan rumah.
Bahkan, Wagner Lopes menyebut jika dirinya baru mengetahui bila masyarakat Indonesia gila terhadap bola layaknya seperti di Brasil.
"Mungkin bukan cuma di Brasil saja, ternyata sepak bola di Indonesia juga luar biasa," ujar Wagner Lopes selepas laga, Minggu (11/8/2024).
"Saya baru tahu orang Indonesia suka sepak bola sama seperti di Brasil," tambahnya.
Wagner Lopes menyanjung suporter Persebaya Surabaya, yakni Bonek yang memberikan atmosfer luar biasa fanatik pada laga tersebut.
Ia menyebut hadirnya 25.000 suporter di Stadion GBT membuat atmosfer pertandingan menjadi luar bisa.
Di sisi lain, dirinya memuji kerja keras anak asuhnya bermain di hadapan ribuan suporter tuan rumah meski meraih kekalahan.
Ia menyebut jika PSS Sleman memiliki peluang di babak kedua berkat taktik serangan balik usai mengalami kebuntuan di babak pertama.
Wagner Lopes mengakui kehebatan tuan rumah yang membuat timnya harus mengalami kekalahan di pekan perdana Liga 1 2024/2025.
"Kami sangat susah payah di babak pertama. Kita tahu Persebaya tim yang bagus. Setelah dilakukan perbaikan di babak kedua kita punya kesempatan lewat serangan balik," jelas Wagner Lopes.
"Tetapi sekali lagi kita harus banyak perbaikan dan kita maksimalkan di kandang," tutupnya.
(igp/sub)
Load more