Jakarta, tvOnenews.com - Persis Solo memanfaatkan masa jeda Liga 1 2024/2025 dengan menggelar training camp usai mengawali tiga laga awal tanpa raihan poin.
Tim berjuluk Laskar Sambernyawa harus mendekam di klasemen papan bawah karena mengalami kekalahan dalam tiga laga beruntun.
Skuad asuhan Milomir Seslija meraih dua kekalahan pada dua laga saat bertamu ke markas PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Bahkan, Persis Solo juga meraih kekalahan dalam Derbi Jateng kontra PSIS Semarang di hadapan pendukung sendiri.
Berkaca dari hasil buruk yang diraih pada tiga laga awal itu membuat Persis Solo merencanakan training camp yang direncanakan diadakan di Yogyakarta.
Agenda training camp di Yogyakarta itu diagendakan bakal bergulir mulai 31 Agustus hingga 6 September mendatang.
Persis Solo akan meningkatkan intensitas latihan mulai dari aspek taktikal dan fisik, sekaligus melakukan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membangun kebersamaan antarpemain dan seluruh elemen tim.
Pelatih Persis, Milomir Seslija mengakui sudah melakukan evaluasi dengan berkaca pada hasil minor pada tiga laga awal Liga 1 2024/2025.
"Kami melawati 3 laga dengan 0 poin, dan pada musuh yang berbeda kami juga melakukan kesalahan yang berbeda pula," ujar Milomir Seslija dalam rilis resmi yang diterima tvOnenews.com.
"Persiapan kami memang bagus, tapi kami belum bisa mengimplementasikan hasil latihan ke pertandingan," tambahnya.
Pelatih yang akrab disapa Milo itu juga mengaku akan melakukan persiapan dan evaluasi terbaik pada training camp tersebut.
Milo menyebut jika kendala yang dialami skuadnya salah satunya berasal dari masalahnya adalah perihal kekurangan penerjemah untuk para pemain asingnya.
"Kami mencoba bermain lebih simpel, tapi kadang ada kesulitan untuk menerjemahkan apa yang terjadi di sesi latihan ke dalam sebuah laga," jelas Milo.
"Tapi kami sudah melakukan yang terbaik, dan training camp adalah hal yang bagus untuk menganalisis semua hal. Pada training camp kami harus menjadi sebuah kesatuan," lanjutnya.
Saat ini Milo mengaku bahwa atmosfer tim menjadi lebih baik, dan para pemain lebih bekerja keras untuk menampilkan karakter mereka.
Terkait kegiatan selama training camp, salah satu tujuan utamanya adalah membuat semua elemen di dalam tim jadi bersatu.
Ia juga menyoroti masalah komunikasi dan berharap kembalinya Kunde akan memudahkan tim untuk saling berkoordinasi.
"Ia bisa jadi penghubung untuk satu dengan lainnya, terutama bagi mereka yang berbahasa Spanyol dan Portugis," kata Milo.
"Ini akan memudahkan banyak hak, karena kami butuh orang yang bisa bicara dengan semuanya. Saya harap ia bisa menjadi pemimpin dan menjembatani itu," tutupnya.
(igp/rda)
Load more