Jakarta, tvOnenews.com - Insiden pemukulan wasit yang terjadi di pertandingan PON 2024 cabor sepak bola pria beberapa waktu lalu, mendapat sorotan sejumlah netizen termasuk dari negeri tetangga.
Seperti diketahui, kericuhan sempat terjadi di laga semifinal sepak bola putra PON 2024 Aceh-Sumut pada Sabtu (14/09/24) lalu.
Bahkan dalam pertandingan yang mempertemukan Aceh vs Sulawesi Tengah tersebut, harus dihentikan sementara akibat seorang pemain Sulsel memukul wasit.
Berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu malam, sejatinya laga telah berjalan selama 90 menit dengan Sulsel sedang unggul 1-0 atas tuan rumah.
Namun, sebelum babak kedua berakhir pemain Sulsel Muhammad Rizki memukul wasit Eko Agus Sugiharto setelah ia memberi hadiah penalti kepada Aceh.
Penalti diberikan lantaran pemain Aceh, Muhammad Nur Mahyuddin dijatuhkan di kotak terlarang.
Pertandingan sempat dihentikan, ambulan serta tim medis masuk ke lapangan untuk memberi perawatan ke wasit.
Insiden ini pun mendapat perhatian khusus dari sejumlah warganet, termasuk dari tetangga di kawasan ASEAN.
Salah satu akun dari Malaysia, OnefootballM bahkan menyindir tindakan tak terpuji pemain tersebut dalam media sosialnya.
Dilansir dari cuitan di akun X miliknya, OnefootballM menyinggung soal profesionalisme sepak bola Tanah Air dan prestasi Timnas Indonesia yang berhasil lolos putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Bukankah Indonesia termasuk negara yang aman? Mereka sudah memenuhi syarat untuk 3 putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sudah profesional kata mereka," tulis OnefootballM.
Bukan Indonesia salah satu negara yang aman ke ? Mereka sudah layak round 3 kot. Dah Profesional mereka bilang. https://t.co/PWESSJVgzh— Onefootball.my (@OnefootballM) September 15, 2024
Sementara itu pada lanjutan pertandingan Aceh vs Sulawesi Tengah kemarin, laga kembali dilanjutkan tanpa dipimpin Eko Agus Sugiharto yang masih kesakitan.
Laga dilanjutkan dengan wasit pengganti, sedangkan pemain Sulteng yang memukul Eko Agus Sugiharto mendapat kena kartu merah alias yang ketiga buat tim tamu.
Sebelum insiden pemukulan terhadap wasit, Sulteng sudah mendapat dua kartu merah lebih dulu pada menit 75' dan 85'.
Sulteng yang bermain dengan 8 pemain di lapangan, ajaibnya mereka berhasil menggagalkan tendangan penalti yang didapat tim Aceh.
Namun insiden lain terjadi beberapa menit kemudian, di mana wasit kembali memberikan penalti setelah pemain Sulteng dianggap melakukan handsball.
Kali ini, tendangan penalti Aceh berhasil gol dan membuat imbang 1-1 hingga peluit panjang berbunyi.
Pertandingan sejatinya bakal berlanjut ke babak tambahan, namun tim Sulteng mengundurkan diri sehingga Aceh dianggap berhak lolos ke semifinal. (sub)
Load more