Jakarta, tvOnenews.com - PSM Makassar mengungkapkan kronologi terjadinya 12 pemain di laga kontra Barito Putera pada 22 Desember 2024 lalu.
Bertanding di Stadion Batakan, PSM Makassar sempat bermain dengan 12 pemain pada menit 90+6 hingga selesainya pertandingan.
Komite Disiplin PSSI pun mengundang kedua tim, termasuk perangkat pertandingan yang bertugas untuk menjalani sidang Komdis PSSI pada Sabtu (28/12/2024).
Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin mengungkapkan kronologi kejadian dimana pemain PSM Makassar, Syahrul Lasinari belum keluar ketika seharusnya digantikan oleh Arham Darmawan.
Fajrin menyebut pada awalnya PSM Makassar masih memiliki jatah tiga pergantian pemain yang digunakan pada menit 90+6.
"Teknis dari pelatih Bernando Tavares melakukan arahan, staf tim memberikan form pergantian pemain pada wasit cadangan," kata Fajrin, Senin (30/12/2024).
Wasit cadangan yang bertugas, Muhammad Iqballuddin kemudian menerima form pergantian tersebut dan melakukan pergantian pemain.
"Ketika wasit cadangan telah menerima form tersebut, melakukan pemeriksaan nama-nama atas kami cantumkan, dan telah mengatur papan nomor pergantian pemain, maka sepenuhnya setelah kejadian itu tidak jadi ranah kewenangan pertandingan," kata Fajrin.
Fajrin memastikan bahwa pelatih PSM Makassar, Bernando Tavares tidak mengetahui dan mengurus hal tersebut karena fokus pada situasi lapangan.
"Kami baru mengetahui jumlah 12 pemain itu setelah ofisial dari Barito Putera menyampaikan protes kepada wasit cadangan," kata Fajrin.
"Setelah kami melakukan pemeriksaan, mengecek juga jumlah, terdapat kelebihan 12 pemain, kami juga ikut berteriak dan menyampaikan pada wasit untuk menghentikan sementara pertandingan agar pemain bisa keluar, sehingga pertandingan bisa dilanjutkan 11 vs 11," kata Fajrin.
Pada sidang Komdis tersebut, match commissioner yang bertugas, Alimuddin pun menyampaikan bahwa dalam laporannya tidak ada kelalaian dari PSM Makassar.
"Asisten wasit satu dan asisten wasit dua menyampaikan juga bahwa mereka tidak mengetahui persis kejadiannya karena berfokus pada situasi sepak pojok," katanya.
Sementara itu Fajrin mengatakan bahwa wasit utama Pipin Indra Pratama menyebut yang terjadi di lapangan adalah miskomunikasi antara wasit utama dan wasit cadangan.
"Wasit cadangan mengakui kelalaiannya, mengakui keterburu-buruannya sehingga terjadi 12 pemain itu, dia sudah mencoba untuk mengingatkan setelah dikomplain oleh ofisial Barito Putera," kata Fajrin.
"Dia sudah mencoba mengingatkan wasit di tengah untuk menghentikan pertandingan namun setelah informasi didengar tak lama setelah itu, wasit tengah sudah meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan," kata Fajrin.
Sidang Komdis yang berlangsung selama dua jam tersebut diakui Fajrin tidak ada satu pun yang mengarah pada kesalahan PSM Makassar.
"Itu murni kelalaian wasit dan wasit cadangan yang mana saat sidang komdis mengakui hal tersebut," kata Fajrin.
Setelah sidang tersebut, PSM Makassar menerima surat dari Komisi Disiplin PSSI dimana klub justru mendapatkan hukuman.
"Kami merasa bahwa hal tersebut sudah clear dinyatakan sendiri oleh wasit tersebut. Bukan kami yang menuduh wasit, kami tidak menuduh wasit, kami hanya menyampaikan bahwa form pergantian pemain diserahkan dan diterima wasit cadangan itu sudah jadi kewenangan perangkat pertandingan untuk mengatur proses pergantian pemain," kata Fajrin. (hfp)
Load more