Pendukung klub-klub Liga Indonesia dari berbagai penjuru Pulau Jawa mengawali pertemuan dengan salat gaib dan doa bersama untuk para korban suporter tewas di Kanjuruhan. Di ujung acara, ribuan pendukung klub Liga Indonesia menyalakan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.
"Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita," kata Presiden Brajamusti Yogyakarta, Muslich Burhanuddin, saat berorasi.
Burhanuddin meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepakbola Indonesia. "Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada anak cucu kita bahwa ke depan sepakbola di Indonesia, khususnya DIY dan Jawa Tengah, penuh dengan sukacita."
Selain Brajamusti dan The Maident dari Yogyakarta, kelompok suporter dari kawasan Jawa Tengah ialah Paserbumi (dari Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang).
Bukan hanya suporter area tengah Pulau Jawa, perwakilan pendukung klub-klub lain juga datang berkumpul. The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung) turut hadir, bersama dua klub yang bertanding saat Tragedi Kanjuruhan terjadi, yakni Aremania (Malang) dan Bonek (Surabaya).
Load more