Mesti turut prihatin terhadap kasus Tragedi Kanjuruhan yang meledak sesudah Arema dan Persebaya tanding di Liga 1, mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, meminta penyelesaiannya tidak mempengaruhi organisasi PSSI.
“Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur. Dia harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi,” ujar Agum Gumeler.
Sebagai Dewan Pembina PSSI, Agum pun mengapresiasi Iriawan yang langsung menuju ke Malang dan bertemu keluarga korban, di rumah sakit maupun di kediaman.
“Bahkan saya dengar selama tujuh hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu,” lanjut Agum.
Namun Agum juga menambahkan Ketua Umum PSSI dan Exco harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan Kemenkopolhukam.
“Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepakbola di Tanah-Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepakbola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula,” imbuh Agum.
Selama menjabat Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar pernah menggaungkan slogan “Tiga Tabu”, yakni pemain tidak berkelahi di lapangan apapun alasannya, tidak boleh memprotes wasit dengan berlebihan dan tidak boleh ada yang terlibat suap. Menurut Agum, Semua hal punya mekanisme di lapangan.
“Jika tiga tabu itu dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan baik dan benar dan pasti akan enak ditonton serta dinikmati,” imbuh Agum yang juga meminta siapapun yang ingin maju menjadi Ketua Umum PSSI agar bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023.
''Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara (voters),'' pungkas Agum Gumelar yang berharap penangangan Tragedi Kanjuruhan dapat berjalan tuntas dan cepat. (raw)
Load more