Jakarta - Pemain asing Persija Jakarta, Hanno Behrens sudah mulai beradaptasi dengan kehidupan di Jakarta. Sejumlah aktivitas pun sudah dilakukan oleh pemain asing Jerman tersebut.
Lima bulan hidup di Jakarta membuat Hanno mulai memahami kehidupan di Ibu Kota. Di sela-sela kesibukannya berlatih bersama Persija, Hanno menyempatkan mengunjungi beberapa tempat.
“Kadang kami pergi bersama ke kafe untuk membeli kopi ataupun membeli makanan untuk sarapan dan makan malam tentunya. Sudah banyak tempat yang saya kunjungi, khususnya di Jakarta,” tutur Hanno, dilansir dari laman resmi Persija, Minggu (13/11).
Hanno mengaku, kesibukannya sebagai pemain Persija membuatnya tidak banyak waktu untuk bersantai. Termasuk soal memasak di kediamannya sendiri bersama pasangan.
Namun, Hanno menyebut ketika ada waktu luang, dia selalu membantu pasangannya untuk memasak. Salah satu masakan yang sering dimasak oleh Hanno dan pasangannya adalah pasta.
“Kalau masak di rumah, biasanya pasangan saya yang memasak. Saya hanya bantu dia sedikit. Saya suka masak pasta kalau di rumah," katanya.
Dia mengaku, salah satu rekannya di Persija yang cukup dekat adalah Abdulla Yusuf Helal. Ketika ada waktu luang, Hanno biasanya mencoba beberapa tempat kuliner di Jakarta bersama Yusuf.
"Jika makan di luar saya dan Yusuf mencoba banyak hal seperti makanan Italia ataupun Indonesia,” tutur Hanno.
Berbeda dengan Hanno, Yusuf ternyata lebih senang berjalan-jalan ke sejumlah tempat wisata yang ada di Jakarta. Pemain asal Bahrain tersebut sempat mengunjungi Museum Sejarah Nasional atau Monas.
“Saya pernah ke museum di sini. Sekitar dua hari yang lalu saya berkunjung ke sana. Tempat itu sangat bagus. Saya sangat menyukainya. Banyak yang bisa kamu lihat terkait sejarah, khususnya tentang kota ini (Jakarta),” katanya.
Namun, kemegahan Ibu Kota pun menarik perhatian pemain Persija bernomor punggung 9 tersebut. Dia sempat mengunjungi beberapa mal di Jakarta dan mencoba sejumlah restoran.
“Saya pernah ke Taman Safari, Bogor, dan PIK (Pantai Indah Kapuk). Lalu beberapa pusat perbelanjaan terdekat seperti Senayan City, Gandaria City, dan beberapa restoran,” tutur Yusuf.
Yusuf dan Hanno pun sempat mencoba untuk tidak terlihat mencolok ketika berjalan-jalan ke ruang publik. Namun, dia menyatakan kerap kali diketahui oleh suporter sehingga melayani permintaan foto terlebih dahulu.
“Tentu saja mereka (penggemar) tetap mengenali kami. Walaupun sudah memakai masker dan topi, tetap saja mereka mengenali saya dan mengajak saya berfoto,” kata Yusuf.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang menerapkan aturan ganjil-genap sempat membuat Hanno dan Yusuf terkejut. Menurut dia, aturan tersebut terasa aneh karena justru menimbulkan masalah baru.
“Ada yang baru buat saya. Jika bepergian di jam tertentu, hanya plat nomor tertentu saja yang bisa melewati jalan itu. Menurut saya aneh. Memang bisa memecah kemacetan, namun bisa menambah kemacetan di jalan yang tidak terkena peraturan itu,” ujar Yusuf. (fan)
Load more