Jakarta - PT LIB (Liga Indonesia Baru) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, Selasa (15/11/2022) sore nanti. Agenda ini membahas sejumlah persoalan, salah satunya terkait nasib kelanjutan Liga 1.
PT LIB rencananya menghelat RUPS Luar Biasa di Hotel Sultan, Jakarta. Pertemuan yang diikuti 18 perwakilan klub Liga 1 ini bakal dimulai pukul 16.00 WIB.
Setidaknya ada tiga topik yang akan dibahas dalam RUPS Luar Biasa. Pertama dan yang paling utama adalah mengenai tanggal kembali bergulirnya Liga 1 yang dihentikan sementara akibat tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, PT LIB telah memberikan tiga opsi tanggal kelanjutan kompetisi Liga 1 pada 18 November, 25 November, dan 2 Desember. Usulan itu dikemukakan ketika menggelar owner meeting pada 4 November 2022.
Kemudian topik bahasan kedua yang bakal dibahas dalam RUPS Luar Biasa adalah mengenai laporan keuangan perseoran per Oktober 2022. Lalu agenda ketiga membahas perubahan susunan organisasi PT LIB.
Wacana perubahan pengurus PT LIB ditengarai Akhmad Hadian Lukita yang ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan. Kendati demikian sosok yang akrab disapa Lulu itu masih berstatus Dirut PT LIB sampai saat ini.
Sistem Bubble?
Foto ilustrasi (dok. Persija).
Sistem pertandingan Liga 1 juga akan dibahas dalam RUPS Luar Biasa. Ada sejumlah opsi yang bakal diterapkan, antara lain dengan skema home-away atau centralized bubble.
"RUPS akan membahas skema terkait dengan nanti pakai home-away atau centralized bubble," ujar Direktur Operasional LIB, Sudjarno.
Skema pertandingan centralized bubble bukanlah hal baru di kompetisi Indonesia. Sebelumnya, PT LIB memutuskan memakai sistem ini ketika menggelar kompetisi Liga 1 2021 di tengah pandemi Covid-19.
Akan tetapi, Sudjarno menegaskan pihaknya belum bisa memberikan keputusan terkait sistem pertandingan yang bakal diterapkan. Sebab PT LIB dan PSSI harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemerintah.
"Kita lihat izin dari pemerintah nanti," tuturnya.
Arema Respons RUPS Luar Biasa
Logo Arema FC (dok. Arema FC).
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia, Tatang Dwi Arifianto, menegaskan pihaknya pasrah dengan segala keputusan dalam RUPS Luar Biasa. Arema FC pun tidak memiliki tuntutan khusus dalam agenda ini.
"Kami terima apapun dari RUPS nanti," tutur Tatang.
Lebih lanjut, Tatang mengatakan Arema FC tetap berpegang teguh dengan segala keputusan terkait sanksi yang telah diberikan. Sebelumnya, Singo Edan mendapat hukuman akibat peristiwa tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
"Tetap konsekuen menjalani hukuman dari Komdis (Komite Disilpin) PSSI," ujar Tatang. (mir)`
Load more