Yogyakarta - PSIM Yogyakarta kembali menjajal kemampuan tim Liga 1. Kali ini giliran Barito Putera yang menjadi lawan PSIM Jogja dalam sesi latihan bersama di lapangan Yogyakarta Independent School (YIS).
Dalam sesi latihan bersama tersebut, PSIM Yogya harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menghadapi perlawanan PS Barito Putera. Sejak peluit babak pertama dibunyikan, PSIM langsung melakukan serangan ke pertahanan lawan.
Pelatih kepala PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengapresiasi mentalitas anak asuhnya saat menghadapi tim liga 1, PS Barito Putera, dalam sesi latihan bersama di lapangan Yogyakarta Independent School (YIS).
“Satu apresiasi ke pemain bahwa sekarang mereka mulai menemukan kepercayaan diri. Secara mentalitas, mereka melawan tim liga 1 bisa memberikan perlawanan, semangat juang dan motivasi mereka terus terjaga,” ungkap Erwan saat ditemui Senin (5/12).
Serangan demi serangan terus di lancarkan Rifal Lastori dan kawan-kawan, hingga saat memasuki menit ke 20', gol bunuh diri dari pemain Barito Putera, Rendy Saputra mampu membawa PSIM Yogya unggul sementara dengan skor 1-0.
Bukan tanpa perlawanan, Barito Putera juga menciptakan peluang emas melalui kaki dari Mike Ott, akan tetapi tendangan Mike masih mampu diamankan oleh penjaga gawang Laskar Mataram, Junaidi Bakhtiar.
Pergantian pemain dilakukan oleh PSIM Yogya pada menit 37', Kennove dan Diego Banowo masuk menggantikan Hapidin dan Johan Yoga Utama. Pada menit 41', pemain Barito Putera kembali mengancam gawang Laskar Mataram, akan tetapi tendangan bebas pemain Barito Putera masih mampu ditepis oleh Junaidi Bakhtiar. Skor 1-0 untuk keunggulan Laskar Mataram bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, PSIM merombak hampir semua pemain. Sendri Johansah, Aditya Putra Dewa, Sunni Hizbullah, Obet Choiri, Sugiyanto Baitul Rohman, Syarif Wijianto, Yudha Alkanza, Ghulam Fatkur Rahman, Andre Agustiar, Cristian Gonzalez, masuk menggantikan Rifal Lastori, Fauzan Fajri, Diego Banowo, Ken Noveryan, Roni Rosadi, Andriyansyah, Elina Soka, Junaidi Bakhtiar, Jaid Kotta, dan Ocvian Chanigio.
Pada menit 47' PSIM mempunyai peluang untuk menggandakan keunggulan, akan tetapi sundulan dari Cristian Gonzalez masih mampu diamankan kiper Barito Putera.
Memasuki menit 58', Barito Putera justru berhasil menyamakan keunggulan melalui sundulan dari Kahar Kalu Muzakkar. Tidak ingin menyerah, PSIM Jogja terus melancarkan serangan, hingga pada menit 64' PSIM Jogja kembali menciptakan peluang melalui Cristian Gonzalez, akan tetapi sundulan El Loco masih mampu ditangkap oleh kiper Barito Putera.
Pada menit ke 75' Barito Putera kembali mengancam gawang Sendri Johansah, akan tetapi tendangannya masih mampu diamankan Sendri Johansah. Pada menit 78' Cristian Gonzalez berhasil melesakkan bola ke gawang Barito Putera, akan tetapi wasit terlebih dulu mengangkat bendera offside. Hasil imbang 1-1 tidak berubah hingga babak kedua usai.
Starting Eleven:
Junaidi Bakhtiar, Fauzan Fajri, Hapidin, Ocvian Chanigio, Andriyansyah, Jaid Kotta, Elina Soka, Roni Rosadi, Izmy Yaman, Rifal Lastori, Johan Yoga Utama.
Tidak hanya mengapresiasi mentalitas pemain, Erwan juga memuji anak asuhnya yang telah berhasil menjalankan instruksinya dengan baik di lapangan. Diketahui, dalam latihan bersama hari ini, Erwan mencoba skema baru yang memang belum pernah dimainkan sebelumnya.
“Hari ini, kita coba skema baru, tidak hanya dengan skema baku kita 4-3-3 atau 4-2-3-1, tadi kita juga coba dengan 3-4-3 atau 3-5-2 dan itu bisa dilakukan dengan baik meskipun ada beberapa yang memang harus kita perbaiki,” ucap Erwan.
Meski begitu, pelatih asal Magelang ini juga menyampaikan beberapa catatan yang memang harus segera diperbaiki sebelum kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 dimulai kembali.
“Ada beberapa catatan terutama dengan 3 bek bagaimana mereka build-up, itu masih menjadi kendala. Tapi kedepan saya yakin ini akan menjadi pola alternatif kita yang bisa dimainkan pemain dengan baik. Terus finishing, tadi kita lihat banyak peluang yang belum menjadi gol, tapi kan ini proses kita menuju kompetisi. Kalau kemarin ketika lawan PSIS, kita di fase build up awal gagal karena high press dari PSIS, maka hari ini kita bisa lepas dari itu meskipun di sepertiga akhir pertahanan lawan kita belum bisa memanfaatkan peluang,” ujar Erwan.
Selain untuk melihat hasil dari sesi latihan selama sepekan, dalam latihan bersama sore ini, Erwan juga sengaja menurunkan semua anak asuhnya agar mereka bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim Liga 1.
“Kita mainkan semua, biar mereka semua merasakan hasil dari latihan. Kita harus melihat semua potensi pemain sehingga tadi sangat positif mereka bisa bermain dengan baik. Dengan uji coba tadi, saya melihat bisa memainkan siapa aja dengan skema apa saja. Dibabak kedua kita rotasi semua, agar semua bermain meskipun menitnya tidak sama, biar mereka semua bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim Liga 1,” lanjutnya.(nur/mii)
Load more