Jakarta - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menyebut persepakbolaan Tanah Air sebagai dagelan karena dihentikannya Liga 2 baru-baru ini.
Ia menyinggung bahwa apa yang telah dilakukan terkait keputusan itu hanya untuk kepentingan tertentu, bukan cita-cita sepak bola Indonesia yang sebenarnya.
“Dagelan dalam artian hanya membaca kepentingan-kepentingan tertentu saja, jadi cita-citanya bukan sepak bola,” kata pengamat sepak bola Akmal Marhali, Sabtu (14/1/2023).
“Cita-citanya adalah kepentingan tertentu yang ingin mereka tuju, memang hanya segelintir orang saja tapi sangat kuat,” ujar Koordinator Save Our Soccer itu.
“Perlu adanya langkah-langkah progresif dari pemerintah,” kata pengamat sepak bola Akmal Marhali dalam acara live streaming, Sabtu (14/1/2023).
Akmal yang merupakan mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) merasa pemerintah belum dapat melakukan pembinaan secara maksimal.
“Tapi menurut saya pemerintah masih setengah-setengah dalam pembinaan,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan transformasi sepak bola Indonesia sampai ke akar masalahnya.
PSIM Vs Persekat Tegal. Foto: PT LIB
“Kalau mau pemerintah bersih-bersih pakai sapu yang bersih, jangan yang kotor lah ga akan bersih,” tuturnya.
“Ya reformasi di tubuh PSSI,” sambungnya.
Sebelumnya, Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan untuk menghentikan kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 pada Kamis (12/1/2023).
Alhasil, Liga 1 yang saat ini diselenggarakan dengan sistem bubble dan tanpa penonton akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi. Liga 3 putaran nasional pun otomatis resmi dihentikan. (hsn/fan)
Load more