tvOnenews.com – Nasib Liga 2 musim 2022-2023 kini bergantung kepada calon pengurus PSSI periode 2023-2027. PSSI periode lama sudah menyerah untuk tidak melanjutkan kompetisi.
Klub-klub Liga 2 musim 2022-2023 berharap, Komite Eksekutif (Executive Committee/Exco) anyar PSSI, termasuk ketua umum dan wakil ketua umum, akan melanjutkan kompetisi.
Para peserta Liga 2 berharap kabinet baru Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2027 akan meneruskan kompetisi musim 2022-2023 setelah pengurus lama PSSI menghentikan divisi kedua Liga Indonesia sejak 12 Januari 2023.
"Siapa pun ketua umum yang terpilih, kami berharap, kelanjutan Liga 2 dapat dijalankan karena itu bentuk konsistensi federasi kita di mata publik dan dunia dalam pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional," ujar manajer Persipura, Yan Mandenas.
Yan menyebut kegagalan melanjutkan liga akan menjadi citra negatif bagi Indonesia, terutama ketika menjadi tuan rumah turnamen-turnamen internasional.
Sebab, bagi pria yang juga anggota DPR RI, tidak melanjutkan Liga 2 2022-2023 berati PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak dapat menunaikan tanggung jawab.
"Itu bisa menjadi preseden buruk," tutur Yan usai rapat pemilik (owners' meeting) klub-klub Liga 2022-2023 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/01/2023) malam.
Manajer Bekasi City, Hamka Hamzah, menyuarakan asa agar nasib kelanjutan Liga 2 2022-2023 tidak diputuskan melalui pemungutan suara (voting) di Kongres Luar Biasa (KLB) karena tidak semua klub Liga 2 berstatus sebagai pemilik suara (voter) PSSI, termasuk Bekasi City.
Saat Kongres Biasa PSSI 2023, tercatat ada 21 klub Liga 2, dari total 28 tim musim 2022-2023, yang menjadi voter PSSI. Voters pada KLB PSSI berjumlah 87.
"Voting bukan keputusan yang bagus. Jadi saya memohon teman-teman Liga 1, para Asprov, ketika nanti KLB, biarkan saja tim-tim Liga 2 berjuang untuk dirinya sendiri. Kalau mau, bantulah Liga 2," kata Hamka Hamzah, mantan pemain yang lama berkecimpung di Liga 1. (ant/raw)
Load more