“Ya itu masuk juga, belajar dari situ. Tapi tidak secara spesifik penyempurnaan ini karena peristiwa itu, sebab Inpres ini ‘kan sudah ada sejak tahun 2019,” imbuh Menpora yang hadir bersama Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru.
Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, mengaku sangat optimistis tatanan sepakbola ke depan bisa lebih baik setelah menerapkan Inpres yang dibuat melibatkan semua pihak terkait mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Iwan Budianto menilai, selama ini garis koordinasi pengambilan keputusan dan perencanaan cenderung hanya dilakukan antara pemerintah pusat-daerah. Di luar itu kurang mendapat perhatian sehingga jadi salah satu penyebab sepakbola nasional lamban.
Budianto mencontohkan liga-liga pelajar tingkat nasional dan provinsi yang belum ada jenjang pasti arahnya ke mana, karena belum terintegrasi dengan program PSSI melainkan diselenggarakan sendiri oleh lembaga yang bersangkutan.
“Kami sangat mengapresiasi inisiasi Kemenpora, semua akan diatur dalam Inpres. Setelah Palembang untuk Indonesia Barat, FGD di Solo untuk Indonesia Tengah, dan di Bali untuk Indonesia Timur. Semua dikumpulkan, cari apa kebutuhan melalui sudut pandang antarlembaga,” ujar Iwan Budianto. (ant/raw)
Load more